42 - الشورى - Ash-Shura

Juz : 25

Consultation
Meccan

فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًۭا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۭ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ 11

(11) (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.

(11) 

Firman Allah Swt.:

يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ

dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. (Asy-Syura: 11)

Yaitu melalui proses tersebut Dia menciptakan kalian, dan Dia terus-menerus mengembangbiakkan kalian dengan melaluinya, ada yang laki-laki dan ada yang perempuan, generasi demi generasi, dan keturunan-demi keturunan; begitu pula binatang ternak melalui proses yang sama.

Al-Baghawi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. (Asy-Syura: 11) Yakni di dalam rahim.

Pendapat yang lain menyebutkan di dalam perut.

Menurut pendapat yang lainnya lagi melalui proses itu, generasi demi generasi, baik manusia maupun binatang ternak, kata Mujahid.

Menurut pendapat yang lain, lafaz fii bermakna ba, yakni Dia menjadikan kalian dengan melalui proses tersebut.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. (Asy-Syura: 11)

Yakni tiada suatu makhluk pun yang serupa dengan Dia, karena Dia adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Maha Esa dan tiada yang menandingi-Nya (menyamai-Nya).

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Asy-Syura: 11)


لَهُۥ مَقَالِيدُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۭ 12

(12) Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

(12) 

Adapun Firman Allah Swt.:

لَهُ مَقَالِيدُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ

Kepunyaan-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi. (Asy-Syura: 12)

Tafsir mengenai ayat ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Az-Zumar, yang kesimpulannya menyebutkan bahwa Dialah Yang Mengatur dan yang berkuasa pada keduanya.

يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ

Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (nya). (Asy-Syura: 12)

Yakni Dia meluaskan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Keadilan dan kebijaksanaan yang sempurna hanyalah bagi Dia.

إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Asy-Syura: 12)


شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًۭا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ ٱللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ 13

(13) Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

(13) 

Allah Swt. berfirman kepada umat ini:

شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ

Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Kami wahyukan kepadamu. (Asy-Syura:13)

Disebutkanlah rasul pertama sesudah Adam a.s. —yaitu Nuh a.s.— dan rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad Saw. Kemudian disebutkan sesudahnya rasul-rasul yang bergelar ulul 'azmi; mereka adalah Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam. Ayat ini menyebutkan semua rasul ulul 'azmi yang lima orang sebagaimana yang disebutkan dalam suatu ayat dan surat Al-Ahzab melalui firman-Nya:

وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. (Al-Ahzab:7)

Agama yang dibawa oleh para rasul semuanya adalah agama tauhid, yaitu yang menganjurkan menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi­Nya. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (Al-Anbiya:25)

Dan di dalam hadis disebutkan seperti berikut:

نَحْنُ مَعْشَرَ الْأَنْبِيَاءِ أَوْلَادُ عَلَّاتٍ دِينُنَا وَاحِدٌ

Kami para nabi adalah saudara yang berbeda-beda ibu, tetapi agama kami satu.

Dengan kata lain, kesamaan yang ada di antara mereka ialah menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, sekalipun syariat dan tuntunannya berbeda-beda. Seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا

Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. (Al-Maidah:48)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ

Tegakkanlah agamamu dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. (Asy-Syura:13)

Allah Swt. memerintahkan kepada semua nabi untuk rukun dan bersatu, serta melarang mereka berpecah belah dan berlainan pendapat.

Firman Allah Swt.:

كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ

Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. (Asy-Syura:13)

Yakni amat berat bagi mereka dan mereka antipati terhadap ajaran tauhid yang engkau serukan kepada mereka, hai Muhammad. Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:

اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ

Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Asy-Syura:13)

Dialah yang menentukan hidayah bagi siapa yang berhak menerimanya. Dia pula yang menetapkan kesesatan atas orang yang lebih memilih jalan kesesatan daripada jalan petunjuk.


وَمَا تَفَرَّقُوٓا۟ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌۭ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰٓ أَجَلٍۢ مُّسَمًّۭى لَّقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُورِثُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِنۢ بَعْدِهِمْ لَفِى شَكٍّۢ مِّنْهُ مُرِيبٍۢ 14

(14) Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.

(14) 

 Karena itulah maka dalam ayat berikutnya disebutkan:

وَمَا تَفَرَّقُوا إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ

Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka. (Asy-Syura:14)

Yakni sesungguhnya sikap menentang mereka terhadap perkara yang hak justru sesudah perkara yang hak datang kepada mereka dan hujah telah ditegakkan atas diri mereka, dan tiada yang mendorong mereka bersikap demikian melainkan karena sikap mereka yang melampaui batas, ingkar lagi selalu menentang. Kemudian Allah Swt. berfirman:

وَلَوْلا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى

Kalau tidak karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada ' waktu yang ditentukan. (Asy-Syura:14)

Yaitu sekiranya tidak ada ketetapan dari Allah yang terdahulu yang memberikan masa tangguh kepada hamba-hamba-Nya bahwa hisab mereka akan dilakukan pada hari mereka dikembalikan (hari kiamat), tentulah Allah menyegerakan azab-Nya atas mereka di dunia ini secepatnya.

Firman Allah Swt.:

وَإِنَّ الَّذِينَ أُورِثُوا الْكِتَابَ مِنْ بَعْدِهِمْ

Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka. (Asy-Syura:14)

Maksudnya, generasi yang terakhir dari kalangan mereka di masa pertama Islam yang mendustakan kebenaran (yang dibawa oleh Islam).

لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مُرِيبٍ

benar-benar berada dalam keraguan yang mengguncangkan tentang kitab itu. (Asy-Syura:14)

Yakni mereka tidak yakin dengan urusan dan iman mereka, dan sesungguhnya mereka hanya bertaklid kepada nenek moyang dan para pendahulu mereka tanpa dalil, dan tanpa keterangan. Sebenarnya mereka berada dalam kebimbangan dalam urusannya dan perpecahan yang parah.


فَلِذَٰلِكَ فَٱدْعُ ۖ وَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ ۖ وَقُلْ ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن كِتَٰبٍۢ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ ٱللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَآ أَعْمَٰلُنَا وَلَكُمْ أَعْمَٰلُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ ٱللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ 15

(15) Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)".

(15) 

Ayat yang mulia ini mengandung sepuluh point yang masing-masingnya berdiri sendiri, terpisah dari yang lain dan mengandung hukum tersendiri.

Para ulama mengatakan bahwa tiada yang menyaingi ayat ini selain ayat Kursi, karena sesungguhnya di dalam ayat Kursi pun terkandung sepuluh point yang terpisah-pisah sama dengan yang ada dalam ayat ini.

Firman Allah Swt.:

فَلِذَلِكَ فَادْعُ

Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu). (Asy-Syura: 15)

Serulah manusia kepada agama yang Kami wahyukan kepadamu, sebagaimana yang telah Kami perintahkan kepada semua rasul sebelum kamu termasuk para rasul yang mempunyai syariat-syariat yang besar lagi diikuti, seperti para rasul ulul 'azmi dan lain-lainnya.

Firman Allah Swt:

وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ

dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu. (Asy-Syura: 15)

Yakni tetaplah kamu beribadah kepada Allah Swt. beserta orang-orang yang mengikutimu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Firman Allah Swt.:

وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ

dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (Asy-Syura: 15)

Yakni kaum musyrik, karena mereka telah membuat-buat dalam agama dan mendustakannya, yaitu melakukan penyembahan kepada berhala-berhala.

وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنزلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ

dan katakanlah, "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah.” (Asy-Syura: 15)

Artinya, aku beriman dan membenarkan semua kitab yang diturunkan dari langit kepada para nabi, Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun di antara mereka.

Firman Allah Swt.:

وَأُمِرْتُ لأعْدِلَ بَيْنَكُمُ

dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. (Asy-Syura: 15)

dalam memutuskan hukum, seperti apa yang diperintahkan Allah kepadaku.

اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ

Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. (Asy-Syura: 15)

Yakni hanya Dialah yang berhak disembah, tiada Tuhan selain Dia, dan kami mengakui hal tersebut dengan suka rela. Juga kalian, sekali pun kalian tidak melakukannya dengan suka rela. Maka hanya kepada-Nya bersujud semua yang ada di semesta alam ini, baik dengan taat maupun dengan terpaksa.

Firman Allah Swt.:

لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ

Bagi kami amal-amal kami, dan bagi kamu amal-amal kamu. (Asy-Syura: 15)

Maksudnya, kami berlepas diri dari kalian. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan, " (Yunus: 41)

Adapun firman Allah Swt.:

لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ

Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. (Asy-Syura-15)

Mujahid mengatakan bahwa tidak ada permusuhan.

Menurut As-Saddi, ayat ini diturunkan sebelum turunnya ayat Saif (ayat yang memerintahkan untuk memerangi orang-orang kafir). Dan pendapat ini cukup beralasan,, mengingat ayat ini Makkiyyah, sedangkan ayat Saif diturunkan sesudah hijrah.

Firman Allah Swt.:

اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا

Allah mengumpulkan antara kita. (Asy-Syura: 15)

Yakni kelak di hari kiamat. Semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ

Katakanlah, "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui." (Saba: 26)

Adapun firman Allah Swt.:

وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

dan kepada-Nyalah kembali (kita). (Asy-Syura: 15)

Artinya, kelak kita akan dikembalikan kepada-Nya pada hari berhisab.