22 - الحج - Al-Hajj

Juz : 17

The Pilgrimage
Medinan & Meccan

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ وَٱلْفُلْكَ تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ وَيُمْسِكُ ٱلسَّمَآءَ أَن تَقَعَ عَلَى ٱلْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌۭ رَّحِيمٌۭ 65

(65) Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.

(65) 

Firman Allah Swt.:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ

Apakah kamu tiada melihat bahwa Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi. (Al-Hajj: 65)

Yakni semua yang bernyawa dan semua yang tidak bernyawa, serta semua tanaman dan buah-buahan. Seperti halnya yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ

Dan Dia menundukkan untuk kalian apa yang ada di langit dan di bumi semuanya, (sebagai suatu rahmat) dari-Nya. (Al-Jatsiyah: 13)

Yaitu dari kebaikan, kemurahan, dan karunia-Nya.

*******************

Firman Allah Swt.:

وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ

dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. (Al-Hajj: 65)

Yakni ditundukkan oleh-Nya dan dijalankan oleh-Nya di laut. Perahu-perahu dan bahtera-bahtera itu dapat berlayar membelah ombak, sehingga mereka dapat memuatkan padanya segala barang dagangan dan barang-barang lainnya menurut kemauan mereka, dari suatu negeri ke negeri lain dan dari suatu pulau ke pulau yang lain. Kemudian dari negeri dan pulau yang didatanginya, mereka dapat membawa segala sesuatu yang diperlukan oleh mereka atau oleh orang lain yang dipesankan kepada mereka.

وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الأرْضِ إِلا بِإِذْنِهِ

Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? (Al-Hajj: 65)

Yaitu kalau Dia menghendaki, tentulah Dia memerintahkan kepada langit untuk menjatuhkan bintang-bintang yang ada padanya, lalu jatuh ke bumi dan membinasakan penduduknya. Tetapi berkat kelembutan, rahmat, dan kekuasaan-Nya, Dia menahan benda-benda langit jatuh ke bumi, kecuali dengan seizin-Nya. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Al-Hajj: 65)

padahal mereka berbuat aniaya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ

Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia, sekalipun mereka zalim; dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksa-Nya. (Ar-Ra'd: 6)

*******************


وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَكَفُورٌۭ 66

(66) Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari nikmat.

(66) 


Adapun firman Allah Swt.:

وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ إِنَّ الإنْسَانَ لَكَفُورٌ

Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari nikmat. (Al-Hajj: 66)

Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan? (Al-Baqarah: 28)

قُلِ اللَّهُ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ

Katakanlah, 'Allah-lah yang menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. (Al-Jatsiyah: 26)

Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:

قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ

Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula)." (Al-Mu’min: 11)

Makna yang dimaksud oleh ayat ini ialah 'mengapa kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah dan menyembah selain-Nya bersama Dia, padahal Allah sendirilah yang menciptakan, yang memberi rezeki, dan yang mengatur.'

*******************

Firman Allah Swt.:

وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ

Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kalian. (Al-Hajj: 66)

Yaitu menciptakan kalian, padahal sebelumnya kalian bukanlah merupakan sesuatu yang disebut-sebut; kemudian Dia menjadikan kalian.

ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ

kemudian mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian (lagi). (Al-Hajj: 66)

Yakni di hari kiamat kelak.

إِنَّ الإنْسَانَ لَكَفُورٌ

sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat mengingkari nikmat. (Al-Hajj: 66)

Kafir di sini berarti ingkar akan nikmat Allah Swt.


لِّكُلِّ أُمَّةٍۢ جَعَلْنَا مَنسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ ۖ فَلَا يُنَٰزِعُنَّكَ فِى ٱلْأَمْرِ ۚ وَٱدْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ إِنَّكَ لَعَلَىٰ هُدًۭى مُّسْتَقِيمٍۢ 67

(67) Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.

(67) 

Allah Swt. memberitahukan bahwa Dia telah menetapkan syariat tertentu bagi tiap-tiap umat. Ibnu Jarir mengatakan, bagi umat tiap-tiap nabi ditetapkan syariat tertentu.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa asal kata mansak menurut istilah bahasa artinya tempat yang biasa didatangi oleh manusia yang ia selalu bolak-balik kepadanya, adakalanya untuk tujuan baik atau tujuan buruk. Karena itulah manasik haji dinamakan dengan memakai kata ini, mengingat banyak manusia yang berdatangan kepada­nya dan bermukim padanya.

Jika makna ayat ini seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir —yaitu bahwa bagi umat tiap-tiap nabi Kami ditetapkan syariat tertentu— berarti makna yang dimaksud oleh firman-Nya:

فَلا يُنَازِعُنَّكَ فِي الأمْرِ

maka janganlah mereka sekali-kali membantah kamu dalam urusan (syariat) ini. (Al-Hajj: 67 )

ditujukan kepada orang-orang musyrik. Dan jika makna yang dimaksud ialah bagi tiap-tiap umat Kami tetapkan syariat tertentu dengan ketetapan secara takdir, berarti maknanya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. (Al-Baqarah: 148)

Karena itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:

هُمْ نَاسِكُوهُ

yang mereka lakukan. (Al-Hajj: 67)

Damir hum yang ada dalam ayat ini kembali kepada mereka yang mempunyai syariat-syariat dan tuntunan-tuntunan lain. Dengan kata lain, mereka melakukan hal itu hanyalah berdasarkan takdir Allah dan kehendak-Nya. Maka jangan kamu terpengaruh oleh sikap mereka yang menentang kamu, jangan pula hal itu memalingkan kamu dari kebenaran yang kamu sampaikan. Maka dari itu, dalam firman selanjutnya di­sebutkan:

وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُسْتَقِيمٍ

dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus. (Al-Hajj: 67)

Yakni jalan yang jelas lagi lurus menghantarkan kepada tujuan. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَلا يَصُدُّنَّكَ عَنْ آيَاتِ اللَّهِ بَعْدَ إِذْ أُنزلَتْ إِلَيْكَ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ

Dan jangan sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu. (Al-Qashash: 87)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

وَإِنْ جَادَلُوكَ فَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ

Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah, "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kalian kerjakan." (Al-Hajj: 68)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan." (Yunus: 41)

Firman Allah Swt.:

اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ

Allah lebih mengetahui tentang apa yang kalian kerjakan. (Al-Hajj: 68)

Di dalam makna ayat ini terkandung ancaman keras dan peringatan yang kuat, semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

هُوَ أَعْلَمُ بِمَا تُفِيضُونَ فِيهِ كَفَى بِهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ

Dia lebih mengetahui apa-apa yang kalian percakapkan tentang Al-Qur'an itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu. (Al-Ahqaf: 8)

Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan;

اللَّهُ َحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Allah akan mengadili di antara kalian pada hari kiamat tentang apa yang kalian dahulu selalu berselisih padanya. (Al-Hajj: 69)

Ayat ini semakna dengan firman-Nya:

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنزلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ

Maka karena itu, serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka, dan katakanlah, "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah.” (Asy-Syura: 15), hingga akhir ayat.


وَإِن جَٰدَلُوكَ فَقُلِ ٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ 68

(68) Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah: "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan".

(68) 

Adapun firman Allah Swt.:

وَإِنْ جَادَلُوكَ فَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ

Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah, "Allah lebih mengetahui tentang apa yang kalian kerjakan." (Al-Hajj: 68)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan." (Yunus: 41)

Firman Allah Swt.:

اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ

Allah lebih mengetahui tentang apa yang kalian kerjakan. (Al-Hajj: 68)

Di dalam makna ayat ini terkandung ancaman keras dan peringatan yang kuat, semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

هُوَ أَعْلَمُ بِمَا تُفِيضُونَ فِيهِ كَفَى بِهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ

Dia lebih mengetahui apa-apa yang kalian percakapkan tentang Al-Qur'an itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu. (Al-Ahqaf: 8)



ٱللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ 69

(69) Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya.

(69) 

Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan;

اللَّهُ َحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Allah akan mengadili di antara kalian pada hari kiamat tentang apa yang kalian dahulu selalu berselisih padanya. (Al-Hajj: 69)

Ayat ini semakna dengan firman-Nya:

فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنزلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ

Maka karena itu, serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka, dan katakanlah, "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah.” (Asy-Syura: 15), hingga akhir ayat.


أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌۭ 70

(70) Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

(70) 

Allah Swt..memberitahukan tentang Pengetahuannya Yang Maha-sempurna tentang makhluk-Nya, bahwa Dia meliputi semua yang ada di langit dan di bumi. Tiada sesuatu pun sebesar semut kecil yang ada di langit dan bumi, serta tiada yang lebih kecil atau lebih besar daripada itu luput dari pengetahuan-Nya. Dan sesungguhnya Allah mengetahui semua makhluk sebelum kejadiannya.

Hal tersebut telah dicatat-Nya pada kitab­Nya yang terpelihara, seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"إِنَّ اللَّهَ قَدَّرَ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ خلق السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ، وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ"

Sesungguhnya Allah telah merencanakan penciptaan seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jarak masa lima puluh ribu tahun, sedangkan Arasy-Nya berada di atas air.

Di dalam kitab-kitab sunan telah disebutkan melalui hadis sejumlah sahabat, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"أَوَّلُ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ، قَالَ لَهُ: اكْتُبْ، قَالَ: وَمَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: اكْتُبْ مَا هُوَ كَائِنٌ. فَجَرَى الْقَلَمُ بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ"

Mula-mula yang diciptakan oleh Allah ialah Qalam. Allah berfirman kepadanya, "Tulislah!" Qalam berkata, "Apa yang harus hamba tulis?” Allah berfirman, "Tulislah segala sesuatu yang akan terjadi.” Maka Qalam menulis semua yang akan terjadi sampai hari kiamat.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah telah menceritakan kepada kami Ibnu Bukair, telah menceritakan kepadaku Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepadaku Ata ibnu Dinar, telah menceritakan kepadaku Sa'id ibnu Jubair yang mengatakan, Ibnu Abbas pernah berkata bahwa Allah menciptakan Lauh Mahfuz yang lebarnya sama dengan jarak perjalanan seratus tahun. Lalu Allah berfirman kepada Qalam sebelum Dia menciptakan makhluk, sedangkan Dia di atas 'Arasy-Nya, "Tulislah!" Qalam bertanya, "Apakah yang harus hamba tulis?" Allah berfirman, "Pengetahuan-Ku tentang makhluk-Ku sampai hari kiamat." Maka Qalam mencatat semua yang akan terjadi menurut ilmu Allah sampai hari kiamat. Yang demikian itu adalah firman Allah Swt. kepada Nabi-Nya: Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi. (Al-Hajj: 7)

Hal ini merupakan sebagian dari kesempurnaan pengetahuan-Nya, bahwa Allah Swt. mengetahui segala sesuatu sebelum kejadiannya; Dia telah merencanakannya dan telah mencatatnya pula. Tiada sesuatu pun yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya, melainkan Dia telah mengetahuinya sebelum kejadiannya dalam keadaan persis seperti apa yang dilakukan oleh mereka di kemudian hari. Dia mengetahui bahwa orang ini taat dengan kerelaannya sendiri, dan orang itu durhaka dengan kesukaannya sendiri.Semuanya itu dicatat oleh Allah di sisi-Nya, dan Dia mengetahui segala sesuatu dengan pengetahuan yang meliputinya, yang hal ini amatlah mudah dan gampang bagi-Nya. Karena itulah maka Allah Swt. Berfirman

إِنَّ ذَلِكَ فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

bahwa yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (Al-Hajj: 7)


وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ سُلْطَٰنًۭا وَمَا لَيْسَ لَهُم بِهِۦ عِلْمٌۭ ۗ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍۢ 71

(71) Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun.

(71) 

Allah Swt berfirman, menceritakan tentang keadaan orang-orang musyrik, yaitu kebodohan dan kekafiran mereka yang mendorong mereka menyembah selain Allah; juga apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, yakni tidak menurunkan hujah dan bukti mengenai perbuatan mereka itu. Seperti pengertian yang ada dalam firman-Nya:

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (Al-Mu’minun: 117)

Karena itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:

مَا لَمْ يُنزلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَا لَيْسَ لَهُمْ بِهِ عِلْمٌ

apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. (Al-Hajj: 71)

Yakni tiada pengetahuan bagi mereka tentang apa yang mereka buat-buat dan mereka reka-reka, lalu mereka sembah itu. Sesungguhnya hal tersebut hanyalah merupakan suatu perkara yang mereka terima dari bapak-bapak mereka dan para pendahulu mereka, tanpa dalil dan tanpa bukti. Sumber utamanya berasal dari godaan setan yang dibisikkan kepada mereka; setan telah menghiasinya bagi mereka, yang membuat mereka memandang baik hal tersebut. Karena itulah dalam firman selanjutnya Allah mengancam mereka melalui firman-Nya:

وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolong pun. (Al-Hajj: 71)

Maksudnya, tiada seorang pun yang dapat menolong mereka dari azab dan pembalasan Allah yang ditimpakan kepada mereka. Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang. (Al-Hajj: 72)

Yaitu apabila disebutkan kepada mereka ayat-ayat Al-Qur'an, hujah-hujah, dan dalil-dalil yang jelas yang menunjukkan bahwa Allah itu Esa, dan bahwa tiada Tuhan selain Dia, dan bahwa rasul-rasul-Nya yang mulia adalah benar dan hak.

يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا

Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. (Al-Hajj: 72)

Artinya, hampir saja mereka menghajar orang-orang yang mendebat mereka dengan dalil-dalil yang sahih dari Al-Qur'an, lalu tangan mereka memukulinya dan lisan mereka meyakitinya dengan kata-kata yang buruk.

قُلْ

أَيْ: يَا مُحَمَّدُ لِهَؤُلَاءِ.

أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا

Katakanlah (hai Muhammad), "Apakah akan aku kabarkan kepada kalian yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?” Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. (Al-Hajj: 72)

Yakni neraka yang azab dan siksaannya jauh lebih keras, lebih berat, lebih pedih, dan lebih besar daripada apa yang kalian lakukan terhadap kekasih-kekasih Allah yang beriman sewaktu di dunia. Azab di akhirat sebagai balasan dari perbuatan kalian itu pun jauh lebih besar daripada apa yang pernah kalian timpakan kepada kaum mukmin, jika memang menurut dugaan kalian bahwa kalian dapat menimpakannya kepada mereka.

*******************

Firman Allah Swt.:

وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Al-Hajj: 72)

Maksudnya, neraka adalah seburuk-buruk tempat berbaring, tempat tinggal, tempat kembali, dan tempat bermukim. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Al-Furqan: 66)


وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٍۢ تَعْرِفُ فِى وُجُوهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلْمُنكَرَ ۖ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِٱلَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِنَا ۗ قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُم بِشَرٍّۢ مِّن ذَٰلِكُمُ ۗ ٱلنَّارُ وَعَدَهَا ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ 72

(72) Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.

(72) 

وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang. (Al-Hajj: 72)

Yaitu apabila disebutkan kepada mereka ayat-ayat Al-Qur'an, hujah-hujah, dan dalil-dalil yang jelas yang menunjukkan bahwa Allah itu Esa, dan bahwa tiada Tuhan selain Dia, dan bahwa rasul-rasul-Nya yang mulia adalah benar dan hak.

يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا

Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. (Al-Hajj: 72)

Artinya, hampir saja mereka menghajar orang-orang yang mendebat mereka dengan dalil-dalil yang sahih dari Al-Qur'an, lalu tangan mereka memukulinya dan lisan mereka meyakitinya dengan kata-kata yang buruk.

قُلْ

أَيْ: يَا مُحَمَّدُ لِهَؤُلَاءِ.

أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا

Katakanlah (hai Muhammad), "Apakah akan aku kabarkan kepada kalian yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?” Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. (Al-Hajj: 72)

Yakni neraka yang azab dan siksaannya jauh lebih keras, lebih berat, lebih pedih, dan lebih besar daripada apa yang kalian lakukan terhadap kekasih-kekasih Allah yang beriman sewaktu di dunia. Azab di akhirat sebagai balasan dari perbuatan kalian itu pun jauh lebih besar daripada apa yang pernah kalian timpakan kepada kaum mukmin, jika memang menurut dugaan kalian bahwa kalian dapat menimpakannya kepada mereka.

*******************

Firman Allah Swt.:

وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Al-Hajj: 72)

Maksudnya, neraka adalah seburuk-buruk tempat berbaring, tempat tinggal, tempat kembali, dan tempat bermukim. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Al-Furqan: 66)