48 - الفتح - Al-Fath
The Victory
Medinan
قُل لِّلْمُخَلَّفِينَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَىٰ قَوْمٍ أُو۟لِى بَأْسٍۢ شَدِيدٍۢ تُقَٰتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ ۖ فَإِن تُطِيعُوا۟ يُؤْتِكُمُ ٱللَّهُ أَجْرًا حَسَنًۭا ۖ وَإِن تَتَوَلَّوْا۟ كَمَا تَوَلَّيْتُم مِّن قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًۭا 16
(16) Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih".
(16)
قُلْ لِلْمُخَلَّفِينَ مِنَ الْأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَىٰ قَوْمٍ أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ تُقَاتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ ۖ فَإِنْ تُطِيعُوا يُؤْتِكُمُ اللَّهُ أَجْرًا حَسَنًا ۖ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا كَمَا تَوَلَّيْتُمْ مِنْ قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih". (Al-Fath:16)
Ulama tafsir berbeda pendapat mengenai kaum yang kaum muslim diseru untuk memerangi mereka yang mempunyai kekuatan yang besar, ada beberapa pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Pendapat pertama mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang Hawazin. Ini menurut riwayat Syu'bah, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu Jubair, atau Ikrimah atau dari keduanya. Hasyim meriwayatkannya pula dari Abu Bisyr, dari keduanya. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah menurut riwayat yang bersumber darinya.
Pendapat yang kedua mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang Saqif, ini menurut pendapat Ad-Dahhak.
Pendapat yang ketiga mengatakan bahwa mereka adalah Bani Hanifah, dan ini menurut Juwaibir. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Az-Zuhri; dan hal yang semisal telah diriwayatkan pula dari Sa'id dan Ikrimah.
Pendapat yang keempat mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang Persia, ini menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas r.a. Hal yang sama telah dikatakan pula oleh Arha dan Ikrimah dalam salah satu riwayat yang bersumber darinya, Lain halnya dengan Ka'bul Ahbar, dia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang Romawi. Dan menurut riwayat dari Ibnu Abu Laila dan Ata, dan Hasan serta Qatadah, mereka adalah orang-orang Persia dan orang-orang Romawi.
Diriwayatkan dari Mujahid bahwa mereka adalah para penganut agama Wasani (penyembah berhala). Diriwayatkan pula dari Mujahid bahwa mereka adalah kaum laki-laki yang memiliki kekuatan yang hebat, tetapi tidak ditentukan dari golongan mana mereka itu. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Juraij, dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ishaq Al-Qawariri, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri sehubungan dengan firman-Nya: Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar. (Al-Fath:16) Bahwa mereka itu masih belum tiba saatnya di waktu itu.
Telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dan Ibnu Abu Khalid, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar. (Al-Fath:16) Bahwa mereka adalah kaum yang ahli dalam berperang.
Ibnu Abu Hatim mengatakan:
وَحَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا قَوْمًا صِغَارَ الْأَعْيُنِ، ذُلْفَ الْآنُفِ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ. قَالَ سُفْيَانُ: هُمُ التُّرْكُ
telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Az-Zuhri, dan Sa'id ibnul Musayyab, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi kaum yang bermata sipit dan berhidung pesek, seakan-akan muka mereka seperti tameng yang ditempa. Sufyan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang Turki.
قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ: وَجَدْتُ فِي مَكَانٍ آخَرَ: ابْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: نَزَلَ عَلَيْنَا أَبُو هُرَيْرَةَ فَفَسَّرَ قَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نِعَالُهُمُ الشَّعْر قَالَ: هُمُ الْبَارِزُونَ، يَعْنِي الْأَكْرَادَ
Ibnu Abu Umar mengatakan, Aku menjumpai di tempat lain disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Khalid, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Abu Hurairah r.a. singgah di tempat kami, lalu menafsirkan sabda Rasul Saw. yang menyebutkan: kalian akan memerangi kaum yang terompah mereka (terbuat dari) bulu'.” Abu Hurairah mengatakan bahwa mereka adalah kaum yang ahli berperang, yakni orang-orang Kurdi.
Firman Allah Swt.:
تُقَاتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ
Kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). (Al-Fath:16)
Allah memerintahkan kepada kalian untuk berjihad dan berperang melawan mereka, dan peperangan dengan mereka masih terus-menerus berlangsung hingga kalian beroleh kemenangan atas mereka; atau mereka menyerah dan masuk Islam tanpa peperangan, melainkan dengan suka rela. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
فَإِنْ تُطِيعُوا
Maka jika kamu patuhi (ajakan itu). (Al-Fath:16)
Yakni kamu penuhi dan kamu berangkat berjihad serta menunaikan kewajiban kalian dalam jihad itu.
يُؤْتِكُمُ اللَّهُ أَجْرًا حَسَنًا وَإِنْ تَتَوَلَّوْا كَمَا تَوَلَّيْتُمْ مِنْ قَبْلُ
Niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu berpaling sebelumnya. (Al-Fath:16)
Yaitu sebagaimana yang kamu lakukan di masa Perjanjian Hudaibiyah, ketika kamu diseru untuk berperang, lalu kamu tetap tinggal di tempatmu (tidak ikut).
يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Niscaya Allah akan mengazab kamu dengan azab yang pedih. (Al-Fath:16)
Kemudian Allah Swt. menyebutkan uzur yang membolehkan seseorang meninggalkan jihad, yang antara lain uzur yang bersifat tetap (seperti tuna netra) dan pincang yang tidak dapat disembuhkan. Dan uzur lainnya bersifat temporer, seperti sakit yang menyerang dalam beberapa hari. kemudian di hari yang lainnya hilang (sembuh). Maka di saat yang bersangkutan terserang penyakit ini, ia dikategorikan sama dengan orang-orang yang mempunyai uzur yang tetap sampai sembuh dari sakitnya.
لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌۭ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ حَرَجٌۭ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌۭ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًۭا 17
(17) Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.
(17)
Kemudian Allah Swt. berfirman, memberi semangat untuk berjihad dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya:
لَيْسَ عَلَى الْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَمَنْ يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًا
Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih. (Al-Fath:17)
وَمَنْ يَتَوَلَّ
Dan barang siapa yang berpaling. (Al-Fath:17)
Yakni membangkang, tidak mau berjihad, dan lebih memilih sibuk mencari upaya penghidupan.
يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًا
Niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih. (Al-Fath:17)
Yaitu di dunia dengan kehinaan, dan di akhirat dengan neraka; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَٰبَهُمْ فَتْحًۭا قَرِيبًۭا 18
(18) Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).
(18)
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (Al-Fath: 18)
Allah Swt. menceritakan tentang rida-Nya kepada kaum mukmin yang telah berjanji setia kepada Rasulullah Saw. di bawah pohon Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan jumlah mereka, bahwa mereka semuanya terdiri dari seribu empat ratus orang; dan bahwa pohon tersebut adalah pohon Samurah yang terdapat di Hudaibiyah. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mahmud telah menceritakan kepada kami Ubaidillah, dari Israil, dari Tariq, bahwa Abdur Rahman r.a. pernah menceritakan bahwa ia berangkat untuk menunaikan haji dan bersua dengan suatu kaum yang sedang salat, lalu ia bertanya "Masj!d apakah ini?" Mereka menjawab, "Ini adalah pohon bekas tempat Rasulullah Saw. melakukan baiat Ridwan di bawahnya."
Maka aku (Abdur Rahman) menemui Sa'id ibnul Musayyab dan kuceritakan kepadanya hal tersebut. Sa'id menjawab, bahwa sesungguhnya ayahnya pernah bercerita kepadanya bahwa dia termasuk salah seorang yang berjanji setia kepada Rasulullah Saw. di bawah pohon itu.
Abdur Rahman r.a. melanjutkan kisahnya, "Kemudian di tahun berikutnya kami berangkat lagi (untuk menunaikan haji), tetapi kami lupa tempat pohon itu berada. Maka Sa'id mengatakan, 'Sesungguhnya sahabat-sahabat Muhammad Saw. tidak mengetahui tempat pohon itu sedangkan kalian mengetahuinya. Berarti kalian lebih mengetahui'."
Firman Allah Swt.:
فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ
maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka (Al-Fath: 18)
Yakni kepercayaan, kejujuran, dan ketaatan mereka.
فَأَنزلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (Al-Fath: 18)
melalui apa yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. untuk mereka berupa perjanjian damai antara mereka dan musuh-musuh mereka, dan kebaikan yang banyak yang mereka peroleh akibat ditandatanganinya perjanjian tersebut Hal ini berlanjut sampai dengan kemenangan atas Khaibar, kemenangan atas kota Mekah, kemudian kemenangan atas semua negeri dan kawasan. Ini merupakan anugerah Allah kepada mereka, juga apa yang diperoleh mereka berupa kemuliaan, pertolongan, dan kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
وَمَغَانِمَ كَثِيرَةًۭ يَأْخُذُونَهَا ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًۭا 19
(19) Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(19)
وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Fath: 19)
Ibnu Abu hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa (yakni Ibnu Ubaidah), telah menceritakan kepadaku Iyas ibnu Salamah, dari ayahnya yang menceritakan, "Ketika kami sedang istirahat di siang hari, tiba-tiba terdengar juru seru Rasulullah Saw. menyerukan, 'Hai manusia, marilah kita berbaiat, marilah kita berbaiat, Ruhul Quds (Malaikat Jibril) telah turun (membawa wahyu yang memerintahkan hal tersebut)!' Maka kami semua bangkit menuju kepada Rasulullah Saw. yang saat itu berada di bawah sebuah pohon samurah, lalu kami semua berjanji setia kepadanya. Yang demikian itulah maksud firman Allah Swt.: Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon (Al-Fath: 18) Rasulullah Saw. berbaiat untuk Usman r.a. dengan salah satu tangannya yang beliau pukulkan ke tangan yang lain. Maka orang-orang (kaum muslim) berkata, "Alangkah enaknya Ibnu Affan, dia dapat tawaf di Baitullah, sedangkan kami disini." Lalu Rasulullah Saw. bersabda:
"لَوْ مَكَثَ كَذَا كَذَا سَنَةً مَا طَافَ حَتَّى أَطُوفَ"
Seandainya dia tinggal beberapa tahun (di Mekah), niscaya dia tidak berani tawaf sebelum aku bertawaf.
وَعَدَكُمُ ٱللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةًۭ تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَٰذِهِۦ وَكَفَّ أَيْدِىَ ٱلنَّاسِ عَنكُمْ وَلِتَكُونَ ءَايَةًۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَٰطًۭا مُّسْتَقِيمًۭا 20
(20) Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
(20)
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil. (Al-Fath:20) Yakni semua ganimah sampai masa sekarang. maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu. (Al-Fath:2) Yaitu kemenangan atas tanah Khaibar.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu. (Al-Fath:20) Maksudnya, Perjanjian Hudaibiyah.
وَكَفَّ أَيْدِيَ النَّاسِ عَنْكُمْ
dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (Al-Fath:20)
Yakni kalian tidak tertimpa keburukan yang dipendam oleh hati musuh kahan yang selalu ingin memerangi dan membunuh kalian. Demikian pula Allah menahan tangan musuh-musuh kalian dari membinasakan orang-orang yang kamu tinggal di belakang kalian yang terdiri dari anak-anak dan kaum wanita kalian.
وَلِتَكُونَ آيَةً لِلْمُؤْمِنِينَ
dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin (Al-Fath:20)
Yaitu dijadikan pelajaran oleh mereka, bahwa sesungguhnya Allah memelihara mereka dan menolong mereka dalam menghadapi musuh-musuhnya, padahal jumah mereka sedikit. Dan agar mereka mengetahui apa yang dilakukan oleh Allah terhadap mereka, bahwa Dia Maha Mengetahui semua akibat segala urusan; dan bahwa pilihan yang terbaik adalah apa yang dipilihkan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang beriman sekalipun pada lahiriahnya mereka tidak menyukainya. Ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. (Al-Baqarah:216)
Adapun firman Allah Swt.:
وَيَهْدِيَكُمْ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
Dan dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus (Al Fath :20)
disebabkan kalian menuruti perintah-Nya, selalu taat kepada-Nya, serta mengikuti jejak Rasulullah Saw.
وَأُخْرَىٰ لَمْ تَقْدِرُوا۟ عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرًۭا 21
(21) Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(21)
Firman Allah Swt.:
وَأُخْرَى لَمْ تَقْدِرُوا عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ اللَّهُ بِهَا وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا
Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukannya. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-Fath:21)
Yakni ganimah yang lain dan kemenangan yang lain yang telah ditentukan, padahal sebelumnya kamu masih belum dapat menguasainya. Allah Swt. memudahkannya bagi kalian dan telah menentukannya bagi kalian. Sesungguhnya Allah Swt. memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya dari arah yang tidak mereka duga-duga.
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan ganimah yang dimaksud oleh ayat ini. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa yang dimaksud adalah ganimah Khaibar. Dan berdasarkan pengertian ini berarti apa yang dimaksud oleh firman-Nya: maka disegerakan-Nya harta rampasan itu untukmu. (Al-Fath:20) adalah Perjanjian Hudaibiyah.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak, Ibnu Ishaq, dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam. Qatadah berpendapat bahwa yang dimaksud adalah takluknya Mekah, dan pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Abu Laila dan Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa yang dimaksud ialah ganimah Persia dan Romawi. Mujahid mengatakan, yang dimaksud ialah semua kemenangan dan ganimah sampai hari kiamat.
Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Sammak Al-Hanafi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan)yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukannya. (Al-Fath:21) Bahwa kemenangan-kemenangan ini hingga kemenangan-kemenangan lainnya sampai masa sekarang.
وَلَوْ قَٰتَلَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوَلَّوُا۟ ٱلْأَدْبَٰرَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّۭا وَلَا نَصِيرًۭا 22
(22) Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah) kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong.
(22)
Firman Allah Swt.:
وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوَلَّوُا الأدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri kebelakang (kalah), kemudian mereka tidak memperoleh pelindung dan tidak (pula) menolong. (Al-Fath:22)
Allah Swt. berfirman, menyampaikan berita gembira kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bahwa seandainya orang-orang musyrik menyerang mereka, niscaya Allah, rasul-Nya, dan hamba-hamba-Nya yang beriman akan beroleh kemenangan atas mereka dan pastilah bala tentara kekufuran akan lari mundur ke belakang karena kalah, lalu mereka tidak menemukan pelindung dan tidak pula penolong karena mereka memerangi Allah, rasul-Nya, dan hamba-hamba-Nya yang beriman. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
سُنَّةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًۭا 23
(23) Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.
(23)
سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلا
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. (Al-Fath:23)
Yakni itulah sunnatullah dan kebiasaan-Nya terhadap makhluk-Nya, tidak sekali-kali kekafiran dan keimanan berhadap-hadapan di suatu medan perang, lalu mereka berperang, melainkan Allah akan menolong pasukan keimanan dan mengalahkan pasukan kekafiran, serta meninggikan perkara yang hak dan merendahkan perkara yang batil. Allah Swt. Telah melakukan kebiasaan ini dalam Perang Badar untuk kekasih-kekasih-Nya yang beriman. Dia menolong mereka atas musuh-musuh yang terdiri dari kaum musyrik, padahal jumlah orang-orang mukmin sedikit dan musuh mereka jauh lebih banyak bilangannya.