77 - المرسلات - Al-Mursalaat
The Emissaries
Meccan
أَلَمْ نَخْلُقكُّم مِّن مَّآءٍۢ مَّهِينٍۢ 20
(20) Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?
(20)
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (Al-Mursalat: 20)
Maksudnya, lemah lagi hina bila dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat Yasin melalui hadis Bisyar ibnu Jahhasy yang menyebutkan:
«ابْنَ آدَمَ أَنَّى تُعْجِزُنِي وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ مِثْلِ هَذِهِ؟»
Hai anak Adam, apakah yang menghalangi-Ku dari berbuat terhadapmu, padahal Akn telah menciptakanmu dari sesuatu yang hina seperti ini (air mani)?
فَجَعَلْنَٰهُ فِى قَرَارٍۢ مَّكِينٍ 21
(21) kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim),
(21)
Firman Allah Swt.:
فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim). (Al-Mursalat:21)
Kami himpunkan dia dalam rahim, yaitu tempat bagi air mani laki-laki dan indung telur; dan memang rahim dijadikan untuk itu dan dapat memelihara air mani yang ada di dalamnya.
إِلَىٰ قَدَرٍۢ مَّعْلُومٍۢ 22
(22) sampai waktu yang ditentukan,
(22)
Firman Allah Swt.:
إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ
sampai waktu yang ditentukan. (Al-Mursalat: 22)
Yakni sampai masa tertentu. enam bulan, atau sembilan bulan. Karena ituiah disebutkan dalam firman berikutnya:
فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ ٱلْقَٰدِرُونَ 23
(23) lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.
(23)
فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan. (Al-Mursalat: 23)
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 24
(24) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(24)
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 24)
أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ كِفَاتًا 25
(25) Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,
(25)
Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:
أَلَمْ نَجْعَلِ الأرْضَ كِفَاتًا
Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul. (Al-Mursalat: 25)
أَحْيَآءًۭ وَأَمْوَٰتًۭا 26
(26) orang-orang hidup dan orang-orang mati?
(26)
Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:
أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا
Orang-orang hidup dan orang-orang mati. (Al-Mursalat: 26)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa kifatan artinya penyimpanan. Mujahid mengatakan bahwa mayat dikebumikan hingga tidak terlihat. Asy-Sya'bi mengatakan bahwa bagian dalam bumi untuk orang-orang mati kalian, sedangkan bagian luarnya untuk orang-orang hidup kalian. Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah.
وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَٰسِىَ شَٰمِخَٰتٍۢ وَأَسْقَيْنَٰكُم مَّآءًۭ فُرَاتًۭا 27
(27) dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?
(27)
وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ
dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi. (Al-Mursalat: 27)
Yaitu gunung-gunung untuk menstabilkan bumi agar tidak berguncang dan tidak pula bergetar.
وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً فُرَاتًا
dan Kami memberimu minum air yang tawar? (Al-Mursalat: 27)
Maksudnya, tawar dan enak diminum dari langit atau dari mata air yang menyumber dari bumi.
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 28
(28) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(28)
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 28)
Yakni bagi orang yang merenungkan semua makhluk ini yang menunjukkan kepada kebesaran kekuasaan Penciptanya, sesudah itu dia tetap mendustakan-Nya dan kafir kepada-Nya.
ٱنطَلِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ 29
(29) (Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat): "Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.
(29)
Allah Swt. berfirman, menceritakan keadaan orang-orang kafir yang mendustakan hari berbangkit, hari pembalasan, dan adanya surga dan neraka. bahwa kelak di hari kiamat dikatakan kepada mereka:
انْطَلِقُوا إِلَى مَا كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُون
Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya. (Al-Mursalat: 29)
Yaitu nyala api neraka apabila meninggi dan naik disertai dengan asapnya, maka karena kuat dan kerasnya api neraka sehingga seakan-akan mempunyai tiga cabang.
ٱنطَلِقُوٓا۟ إِلَىٰ ظِلٍّۢ ذِى ثَلَٰثِ شُعَبٍۢ 30
(30) Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang,
(30)
Allah Swt. berfirman, menceritakan keadaan orang-orang kafir yang mendustakan hari berbangkit, hari pembalasan, dan adanya surga dan neraka. bahwa kelak di hari kiamat dikatakan kepada mereka:
انْطَلِقُوا إِلَى ظِلٍّ ذِي ثَلاثِ شُعَبٍ
Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang. (Al-Mursalat: 30)
Yaitu nyala api neraka apabila meninggi dan naik disertai dengan asapnya, maka karena kuat dan kerasnya api neraka sehingga seakan-akan mempunyai tiga cabang.
لَّا ظَلِيلٍۢ وَلَا يُغْنِى مِنَ ٱللَّهَبِ 31
(31) yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka".
(31)
لَا ظَلِيلٍ وَلا يُغْنِي مِنَ اللَّهَبِ
yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka. (Al-Mursalat: 31)
Naungan asap yang membarengi nyala api, ia tidak melindungi, dan juga tidak menolak nyala api neraka, yakni tidak dapat melindungi mereka dari panasnya nyala api neraka.
إِنَّهَا تَرْمِى بِشَرَرٍۢ كَٱلْقَصْرِ 32
(32) Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana.
(32)
Firman Allah Swt.:
إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ
Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. (Al-Mursalat: 32)
Yakni percikan apinya beterbangan, yang besar dan tingginya bagaikan istana. Ibnu Mas'ud mengatakan seperti benteng-benteng pertahanan. Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Malik—dari Zaid ibnu Aslam—telah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah seperti akar-akar pohon.
كَأَنَّهُۥ جِمَٰلَتٌۭ صُفْرٌۭ 33
(33) Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.
(33)
كَأَنَّهُ جِمَالَةٌ صُفْرٌ
Seolah-olah ia iringan unta yang kuning. (Al-Mursalat: 33)
Bahwa makna yang dimaksud ialah seperti iringan unta yang berbulu hitam, menurut Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, dan Ad-Dahhak serta dipilih oleh Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: iringan unta yang kuning. (Al-Mursalat: 33) Yaitu seperti tambang-tambang perahu,
Diriwayatkan pula dari ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya: iringan unta yang kuning (Al-Mursalat: 33) lempengan-lempengan tembaga.
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 34
(34) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(34)
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Ali. telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepadaku Sufyan, dari Abdur Rahman ibnu Abis yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana. (Al-Mursalat: 32) Bahwa kami mengambil sebuah balok kayu yang panjangnya lebih dari tiga hasta, lalu kami memancangkannya untuk tiang bangunan maka itu kami namakan qasr. Seolah-olah ia iringan unta yang kuning. (Al-Mursalat: 33) Yakni tambang-tambang perahu, lalu dikumpulkan hingga bentuknya seperti (setinggi) orang yang pertengahan tingginya.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 34)
هَٰذَا يَوْمُ لَا يَنطِقُونَ 35
(35) Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu),
(35)
هَذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُونَ
Ini adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu). (Al-Mursalat: 35)
Artinya, mereka sama sekali tidak dapat berbicara.
وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ 36
(36) dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.
(36)
وَلا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ
dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. (Al-Mursalat: 36)
Yakni mereka tidak mampu berbicara dan tidak diizinkan berbicara mengungkapkan alasan mereka, bahkan hujah telah ditegakkan atas mereka, dan keputusan Tuhan telah ditetapkan atas diri mereka karena perbuatan zalim mereka, karenanya mereka tidak dapat berbicara.
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 37
(37) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(37)
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 37)
هَٰذَا يَوْمُ ٱلْفَصْلِ ۖ جَمَعْنَٰكُمْ وَٱلْأَوَّلِينَ 38
(38) Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu.
(38)
Adapun firman Allah Swt.:
هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ جَمَعْنَاكُمْ وَالأوَّلِينَ
Ini adalah hari keputusan (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. (Al-Mursalat: 38)
Ini merupakan khitab atau pembicaraan dari Tuhan Yang Maha Pencipta ditujukan kepada hamba-hamba-Nya. Dia berfirman kepada mereka: Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. (Al-Mursalat: 38)
Yakni Dia mengumpulkan mereka dengan kekuasaan-Nya dalam suatu lapangan yang amat luas, suara seruan terdengar oleh mereka semua, dan pandangan mata mereka dapat melihat mereka semuanya (tiada sesuatu pun yang menghalang-halangi pandangan mereka).
فَإِن كَانَ لَكُمْ كَيْدٌۭ فَكِيدُونِ 39
(39) Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku.
(39)
Firman Allah Swt.:
فَإِنْ كَانَ لَكُمْ كَيْدٌ فَكِيدُونِ
Jika kamu mempunyai tipu daya. maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku. (Al-Mursalat: 39)
Ini merupakan ancaman yang keras dan peringatan yang sangat tegas. Dengan kata lain, jika kamu mempunyai kemampuan untuk dapat melepaskan diri dari genggaman kekuasaan-Ku dan menyelamatkan diri dari hukum-Ku, maka lakukanlah, karena Sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطارِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطانٍ
Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (Ar-Rahman: 33)
Dan Allah Swt. telah berfirman:
وَلا تَضُرُّونَهُ شَيْئاً
dan kamu tidak dapat membuat mudarat kepada-Nya sedikitpun. (Hud: 57)
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
«يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا ضُرِّي فَتَضُرُّونِي»
Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu tidak akan dapat berbuat sesuatu yang memberi manfaat kepada-Ku dan tidak akan (pula) dapat berbuat sesuatu yang menimpakan mudarat terhadap-Ku.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Munzir At-Tarifi Al-Audi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Abdur Rahman, dari Hassan ibnu Abul Mukhariq, dari Abu Abdullah Al-Jadali yang mengatakan bahwa aku datang ke Baitul Maqdis. tiba-tiba aku bersua dengan Ubadah ibnus Samit dan Abdullah ibnu Amr serta Ka'bul Ahbar, mereka sedang berbincang-bincang di dalam Baitul Maqdis. Ubadah mengatakan, bahwa apabila hari kiamat terjadi, maka Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian dalam satu lapangan yang amat luas. Tiada sesuatu pun yang menghalangi pandangan mereka dan suara seruan terdengar oleh mereka semuanya. Lalu Allah Swt. berfirman: Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku. (Al-Mursalat: 38-39) Pada hari ini tiada seorang pun yang sewenang-wenang lagi pengingkar, dan tiada satu setan pembangkang pun yang selamat dari azab-Ku.
Abdullah ibnu Amr mengatakan bahwa sesungguhnya kami pernah mendengar hadis tentang hari itu. bahwa di hari itu keluarlah leher neraka, lalu pergi hingga sampai di hadapan manusia. kemudian berseru, "Hai manusia, sesungguhnya aku dikirimkan untuk menangkap tiga macam orang. Aku lebih mengetahui tentang mereka daripada seorang ayah kepada anaknya dan daripada seorang saudara kepada saudaranya; tiada suatu dosa pun dari mereka yang tersembunyi dariku, dan tiada sesuatu pun dari mereka yang tidak kelihatan olehku. Yaitu orang yang menjadikan Tuhan lain berserta Allah, tiap orang yang sewenang-wenang lagi pengingkar, dan semua setan pembangkang." Lalu leher neraka membelit mereka dan mencampakkan mereka ke dalam neraka sebelum hisab dilakukan dalam jarak masa empat puluh tahun.
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 40
(40) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(40)
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 40)
إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى ظِلَٰلٍۢ وَعُيُونٍۢ 41
(41) Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air.
(41)
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي ظِلَالٍ وَعُيُونٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air. (Al-Mursalat: 41)
Allah Swt. menceritakan perihal hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yaitu mereka yang menyembah-Nya, menunaikan semua yang diwajibkan oleh-Nya, serta meninggalkan semua yang diharamkan-Nya. Bahwa sesungguhnya mereka di hari kiamat berada di dalam surga-surga yang banyak mata airnya. Berbeda dengan keadaan orang-orang yang celaka, mereka di hari kiamat berada di dalam naungan yahmum, yaitu asap hitam yang busuk baunya.
وَفَوَٰكِهَ مِمَّا يَشْتَهُونَ 42
(42) Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini.
(42)
Firman Allah Swt.:
وَفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُونَ
Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini. (Al-Mursalat: 42)
Yakni berbagai macam buah-buahan; apa pun yang mereka ingini, pasti mereka dapati.
كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ هَنِيٓـًٔۢا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 43
(43) (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan".
(43)
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(Dikatakan kepada mereka), "Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan." (Al-Mursalat: 43)
Dikatakan hal ini kepada mereka sebagai penghormatan dan perlakuan yang baik kepada mereka. Kemudian Allah Swt. dalam ayat berikutnya yang merupakan kalimat baru menyebutkan:
إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ 44
(44) Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
(44)
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Mursalat: 44)
Maksudnya, inilah balasan Kami terhadap orang-orang yang telah berbuat baik.
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 45
(45) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(45)
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 45)
كُلُوا۟ وَتَمَتَّعُوا۟ قَلِيلًا إِنَّكُم مُّجْرِمُونَ 46
(46) (Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek; sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa".
(46)
Adapun firman Allah Swt.:
كُلُوا وَتَمَتَّعُوا قَلِيلا إِنَّكُمْ مُجْرِمُونَ
(Dikatakan kepada orang-orang kafir), "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek; sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa.” (Al-Mursalat: 46)
Khitab atau pembicaraan ini ditujukan kepada orang-orang yang mendustakan hari kiamat dan perintah ini adalah perintah yang mengandung arti peringatan dan ancaman. Karena itu Allah Swt. berfirman: (Dikatakan kepada orang-orang kafir), "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek " (Al-Mursalat: 46) Yaitu dalam masa yang pendek, tidak lama. Betapa pun panjangnya usia di dunia, bila dibandingkan dengan akhirat, amatlah pendek dan bukan apa-apa.
إِنَّكُمْ مُجْرِمُونَ
sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa. (Al-Mursalat: 46)
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 47
(47) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(47)
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kemudian kalian akan digiring ke dalam neraka Jahanam, yang telah disebutkan di atas. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 47)
Semakna dengan firman-Nya:
نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلى عَذابٍ غَلِيظٍ
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 24)
Dan firman Allah Swt.:
إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ مَتاعٌ فِي الدُّنْيا ثُمَّ إِلَيْنا مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذابَ الشَّدِيدَ بِما كانُوا يَكْفُرُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung." (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kamilah mereka kembali. kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat disebabkan kekafiran mereka. (Yunus: 69-7)
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱرْكَعُوا۟ لَا يَرْكَعُونَ 48
(48) Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'.
(48)
Firman Allah Swt.:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ارْكَعُوا لَا يَرْكَعُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Rukuklah.” niscaya mereka tidak mau rukuk. (Al-Mursalat: 48)
وَيْلٌۭ يَوْمَئِذٍۢ لِّلْمُكَذِّبِينَ 49
(49) Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
(49)
Yakni apabila mereka yang bodoh dari kalangan orang-orang kafir itu diperintahkan agar menjadi orang-orang yang salat bersama jamaah, mereka menolak dan bersikap sombong. Karena itulah maka disebutkan oleh firman selanjutnya:
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Al-Mursalat: 49)
فَبِأَىِّ حَدِيثٍۭ بَعْدَهُۥ يُؤْمِنُونَ 50
(50) Maka kepada perkataan apakah selain Al Quran ini mereka akan beriman?
(50)
Adapun firman Allah Swt.:
فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ
Maka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur'an) ini mereka akan beriman? (Al-Mursalat: 50)
Yaitu bilamana mereka tidak mau beriman kepada Al-Qur'an ini, maka perkataan apakah yang mereka imani? Semakna dengan firman-Nya:
فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَ اللَّهِ وَآياتِهِ يُؤْمِنُونَ
maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya? (Al-Jatsiyah: 6)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ismail ibnu Umayyah; ia pernah mendengar seorang lelaki Badui mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah apabila membaca surat Al-Mursalat, lalu bacaannya sampai pada firman Allah Swt.: Maka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur'an) ini mereka akan beriman? (Al-Mursalat: 50)
Selanjutnya lelaki Badui yang meriwayatkan hadis ini kepada Ismail ibnu Umayyah mengatakan.”Bila bacaanmu sampai kepada ayat tersebut, hendaklah kamu ucapkan.”Aku beriman kepada Allah dan juga kepada Al-Qur'an yang diturunkan oleh-Nya'."
Hadis ini telah kami kemukakan dalam tafsir surat Al-Qiyamah. Demikianlah akhir tafsir surat Al-Mursalat. Segala puji dan karunia hanyalah milik Allah, dan hanya kepada-Nya kami memohon taufik dan pemeliharaan.