23 - المؤمنون - Al-Muminoon

Juz : 18

The Believers
Meccan

فَإِذَا ٱسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى ٱلْفُلْكِ فَقُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى نَجَّىٰنَا مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ 28

(28) Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim".

(28) 

Firman Allah Swt.:

فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنْتَ وَمَنْ مَعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah, "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.” (Al Mu’minun: 28)

Semakna dengan apa yang telah disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْفُلْكِ وَالأنْعَامِ مَا تَرْكَبُونَ. لِتَسْتَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

dan menjadikan untuk kalian kapal dan binatang ternak yang kalian tunggangi. Supaya kalian duduk di atas punggungnya, kemudian kalian ingat nikmat Tuhan kalian apabila kalian telah duduk di atasnya; dan supaya kalian mengucapkan, "Mahasuci Tuhan Yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” (Az-Zukhruf: 12-14)

Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah ini, seperti yang dijelaskan di dalam firman-Nya:

وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا

Dan Nuh berkata, "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya " (Hud: 41)


وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِى مُنزَلًۭا مُّبَارَكًۭا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْمُنزِلِينَ 29

(29) Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat".

(29) 

Adapun firman Allah Swt.:

وَقُلْ رَبِّ أَنزلْنِي مُنزلا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنزلِينَ

Dan berdoalah, "Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat.”(Al Mu’minun: 29)


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ وَإِن كُنَّا لَمُبْتَلِينَ 30

(30) Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar-benar terdapat beberapa tanda (kebesaran Allah), dan sesungguhnya Kami menimpakan azab (kepada kaum Nuh itu).

(30) 

Dan firman Allah Swt.:

إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ

Sesungguhnya pada (kejadian) itu benar-benar terdapat beberapa tanda (kebesaran Allah). (Al Mu’minun: 30)

Artinya, sesungguhnya pada kejadian itu —yakni diselamatkan-Nya kaum mukmin dan dibinasakan-Nya orang-orang kafir— benar-benar terdapat tanda-tanda dan bukti-bukti yang jelas yang menunjukkan kebenaran para nabi tentang apa yang mereka sampaikan dari Allah Swt. Yang Maha Berbuat terhadap segala sesuatu yang dikehendaki-Nya lagi Maha Mengetahui segala sesuatu.

Firman Allah Swt.:

وَإِنْ كُنَّا لَمُبْتَلِينَ

dan sesungguhnya Kami menimpakan azab (kepada kaum Nuh itu). (Al Mu’minun: 30)

Yakni benar-benar mencoba hamba-hamba-Nya dengan mengutus para rasul kepada mereka.


ثُمَّ أَنشَأْنَا مِنۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ 31

(31) Kemudian, Kami jadikan sesudah mereka umat yang lain.

(31) 

ثُمَّ أَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ

Kemudian, Kami jadikan sesudah mereka umat yang lain. (Al Mu’minun: 31)

Allah Swt. menceritakan bahwa Dia menjadikan umat yang lain sesudah kaum Nuh. Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan mereka dalam ayat-ayat ini adalah kaum 'Ad, karena sesungguhnya merekalah yang berkuasa sesudah kaum Nuh. Menurut pendapat yang lainnya lagi, mereka adalah kaum Samud, karena ada firman-Nya yang mengatakan:


فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولًۭا مِّنْهُمْ أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥٓ ۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ 32

(32) Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).

(32) 

فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ

Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (Al Mu’minun: 32)

Dan bahwa Allah Swt. telah mengutus seorang rasul di antara mereka yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Tetapi mereka mendustakannya dan menentangnya serta menolak, tidak mau mengikutinya hanya karena dia adalah seorang manusia yang sama dengan mereka. Pada prinsipnya mereka tidak mau mengikuti rasul yang berupa manusia, mereka mendustakan hari pertemuan dengan Allah kelak di hari kiamat, dan mereka ingkar kepada hari berbangkit di mana manusia dibangkitkan hidup kembali dari kuburnya masing-masing. Mereka berkata:


وَقَالَ ٱلْمَلَأُ مِن قَوْمِهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِلِقَآءِ ٱلْءَاخِرَةِ وَأَتْرَفْنَٰهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا مَا هَٰذَآ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ 33

(33) Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.

(33) 

وَقَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ الْآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ

Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum. (Al Mu’minun: 33)


وَلَئِنْ أَطَعْتُم بَشَرًۭا مِّثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذًۭا لَّخَٰسِرُونَ 34

(34) Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi.

(34) 

وَلَئِنْ أَطَعْتُمْ بَشَرًا مِثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذًا لَخَاسِرُونَ

Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi. (Al Mu’minun: 34)



أَيَعِدُكُمْ أَنَّكُمْ إِذَا مِتُّمْ وَكُنتُمْ تُرَابًۭا وَعِظَٰمًا أَنَّكُم مُّخْرَجُونَ 35

(35) Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)?

(35) 

أَيَعِدُكُمْ أَنَّكُمْ إِذَا مِتُّمْ وَكُنْتُمْ تُرَابًا وَعِظَامًا أَنَّكُمْ مُخْرَجُونَ

Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)? . (Al Mu’minun: 35)

Yakni mustahil sesudah mati kalian dihidupkan kembali. (Al Mu’minun: 35-37)


هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوعَدُونَ 36

(36) jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu,

(36) 

 هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوعَدُونَ

Jauh, jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu itu. (Al Mu’minun: 36)

Yakni mustahil sesudah mati kalian dihidupkan kembali. (Al Mu’minun: 35-37)


إِنْ هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ 37

(37) kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi,

(37) 

إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ

Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi. (Al Mu’minun: 37)

Yakni mustahil sesudah mati kalian dihidupkan kembali. (Al Mu’minun: 35-37)


إِنْ هُوَ إِلَّا رَجُلٌ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًۭا وَمَا نَحْنُ لَهُۥ بِمُؤْمِنِينَ 38

(38) Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya".

(38) 

إِنْ هُوَ إِلا رَجُلٌ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا

Ia tidak lain hanyalah seorang yang mengada-adakan ke­bohongan terhadap Allah. (Al Mu’minun: 38)

Yaitu dalam semua berita yang disampaikannya kepada kalian tentang kerasulan, peringatan, dan berita-berita tentang hari kiamat.

وَمَا نَحْنُ لَهُ بِمُؤْمِنِينَ

"Dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya".(Al Mu’minun: 38)


قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى بِمَا كَذَّبُونِ 39

(39) Rasul itu berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku".

(39) 

 قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ

Rasul itu berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka men-dustakanku". (Al Mu’minun: 39)

Yakni rasul itu memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah dalam menghadapi mereka, dan Allah memperkenankan doanya.


قَالَ عَمَّا قَلِيلٍۢ لَّيُصْبِحُنَّ نَٰدِمِينَ 40

(40) Allah berfirman: "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal".

(40) 

قَالَ عَمَّا قَلِيلٍ لَيُصْبِحُنَّ نَادِمِينَ

Allah berfirman, "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.” (Al Mu’minun: 40)

karena mereka menentangmu dan mengingkari apa yang kamu sampaikan kepada mereka.


فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ بِٱلْحَقِّ فَجَعَلْنَٰهُمْ غُثَآءًۭ ۚ فَبُعْدًۭا لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ 41

(41) Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu.

(41) 

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ

Maka dimusnahkanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak. (Al Mu’minun: 41)

Mereka memang berhak mendapat azab itu dari Allah karena kekafiran dan kesewenang-wenangan mereka. Menurut makna lahiriah ayat ini menunjukkan bahwa azab itu berupa gabungan antara angin yang kencang lagi sangat kuat dan sangat dingin.

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَى إِلا مَسَاكِنُهُمْ

yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhan­nya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. (Al-Ahqaf: 25)

Firman Allah Swt.:

فَجَعَلْنَاهُمْ غُثَاءً

dan Kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir. (Al Mu’minun: 41)

Yakni mati dan binasa seperti buih banjir, yaitu sesuatu yang hina lagi tiada artinya dan tiada manfaatnya sama sekali.

فَبُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu. (Al Mu’minun: 41)

Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا هُمُ الظَّالِمِينَ

Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Az-Zukhruf: 76)

karena kekafiran, keingkaran, dan sikap mereka yang selalu menentang utusan Allah. Maka hendaknyalah hal ini dijadikan pelajaran bagi orang-orang yang mendustakan rasul mereka.


ثُمَّ أَنشَأْنَا مِنۢ بَعْدِهِمْ قُرُونًا ءَاخَرِينَ 42

(42) Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain.

(42) 

Firman Allah Swt.:

ثُمَّ أَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قُرُونًا آخَرِينَ

Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka umat-umat yang lain. (Al Mu’minun: 42)

Yaitu umat-umat dan generasi-generasi lain sesudah mereka tiada.