25 - الفرقان - Al-Furqaan
The Criterion
Meccan
وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةًۭ لَّا يَخْلُقُونَ شَيْـًۭٔا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّۭا وَلَا نَفْعًۭا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًۭا وَلَا حَيَوٰةًۭ وَلَا نُشُورًۭا 3
(3) Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) suatu kemanfaatanpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.
(3)
Allah Swt. menceritakan tentang kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menjadikan tuhan-tuhan selain Allah Yang Menciptakan segala sesuatu dan Yang Mengatur semua urusan; segala sesuatu yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan ada. Tetapi sekalipun demikian, orang-orang musyrik itu menyembah berhala-berhala di samping Allah, padahal berhala-berhala itu tidak mampu menciptakan sayap lalat pun, bahkan mereka sendiri diciptakan; mereka tidak dapat menolak kemudaratan yang menimpa dirinya, tidak dapat pula menarik manfaat buat dirinya. Lalu mana mungkin mereka berkuasa atas para pengabdinya?
وَلا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلا حَيَاةً وَلا نُشُورًا
dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan. (Al-Furqan: 3)
Yakni mereka tidak dapat berbuat sesuatu pun dari hal tersebut, bahkan semuanya itu bersumber dari Allah Swt. yang menghidupkan dan yang mematikan, Dialah yang akan menghidupkan kembali semua makhluk kelak di hari kiamat. Baik orang-orang yang terdahulu maupun orang-orang yang kemudian, semua akan dibangkitkan-Nya kembali.
مَا خَلْقُكُمْ وَلا بَعْثُكُمْ إِلا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. (Luqman: 28)
Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
وَمَا أَمْرُنَا إِلا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Al-Qamar: 5)
فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ * فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ
Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja, maka dengan serta-merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (An-Nazi'at: 13-14)
فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ فَإِذَا هُمْ يَنْظُرُونَ
Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja, maka tiba-tiba mereka melihatnya. (As-Saffat: 19)
Dan firman Allah Swt.:
إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. (Yasin: 53)
Dialah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, dan tiada Rabb selain Dia, tidak boleh dilakukan penyembahan kecuali hanya kepada Dia; karena apa yang Dia kehendaki pasti ada, dan apa yang Dia tidak kehendaki pasti tidak ada. Dia adalah Tuhan yang tiada beranak, tiada diperanakkan, tiada persamaan, tiada pengganti, tiada pembantu, dan tiada yang menandingi-Nya. Bahkan Dia adalah Yang Maha Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada seorang pun yang menyamai-Nya.
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ إِفْكٌ ٱفْتَرَىٰهُ وَأَعَانَهُۥ عَلَيْهِ قَوْمٌ ءَاخَرُونَ ۖ فَقَدْ جَآءُو ظُلْمًۭا وَزُورًۭا 4
(4) Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar.
(4)
Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang kurangnya akal orang-orang yang bodoh dari kalangan orang-orang kafir sehubungan dengan pendapat mereka tentang Al-Qur'an. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا إِفْكٌ افْتَرَاهُ
Dan orang-orang kafir berkata: "Al Quran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad. (Al-Furqan: 4)
Maksudnya, kebohongan yang dibuat-buat oleh Muhammad.
وَأَعَانَهُ عَلَيْهِ قَوْمٌ آخَرُونَ
Dan dibantu oleh kaum yang lain. (Al-Furqan: 4)
Yaitu dia dalam menghimpunnya meminta bantuan kepada kaum yang lain. Maka Allah menjawab mereka melalui firman-Nya:
فَقَدْ جَاءُوا ظُلْمًا وَزُورًا
Maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (Al-Furqan: 4)
Artinya, sungguh mereka telah membuat-buat perkataan yang batil. Mereka mengetahui bahwa perkataannya itu batil, dan mereka menyadari akan kedustaan tuduhan yang mereka lancarkan itu.
وَقَالُوٓا۟ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ٱكْتَتَبَهَا فَهِىَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةًۭ وَأَصِيلًۭا 5
(5) Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang".
(5)
وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا
Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan.”(Al-Furqan: 5)
Yakni kitab-kitab orang-orang terdahulu, lalu dia meminta agar dibuat salinan untuknya.
فَهِيَ تُمْلَى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلا
"Maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Al-Furqan: 5)
Yaitu setiap pagi dan sore. Ucapan mereka ini diketahui kebatilannya oleh semua orang karena ngaco, dusta, dan buat-buatan serta tidak ada buktinya. Karena sesungguhnya telah diketahui secara mutawatir dan pasti bahwa Muhammad Rasulullah Saw. tidak pernah belajar menulis, baik di permulaan usianya maupun di akhirnya. Dia tumbuh di tengah-tengah mereka yang melancarkan tuduhan tersebut, sejak kelahirannya hingga Allah mengangkatnya sebagai utusan-Nya, yang memakan waktu empat puluh tahun. Mereka secara pasti mengetahui seluk-beluknya, kejujurannya, kebersihan dirinya, kebajikannya, sifat amanahnya, jauh dari dusta dan perbuatan lacur serta akhlak-akhlak yang rendah lainnya. Hingga mereka memberinya julukan Al-Amin sejak kecil sampai Allah mengangkatnya sebagai utusan, sebab mereka mengetahui kejujuran dan kebajikannya.
Tetapi setelah Allah memuliakannya dengan mengangkatnya sebagai seorang rasul, maka mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadapnya dan melemparinya dengan tuduhan-tuduhan tersebut, yang diketahui oleh setiap orang yang berakal, bahwa beliau bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Mereka sendiri bingung dalam melancarkan tuduhannya, terkadang mereka dengan tuduhan dustanya menjulukinya sebagai seorang penyihir, terkadang mengatakannya sebagai seorang penyair, adakalanya mengatakannya sebagai seorang yang gila, adakalanya pula mengatakannya sebagai pendusta. Allah Swt. telah berfirman:
انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الأمْثَالَ فَضَلُّوا فَلا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلا
Lihatlah bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). (Al-Isra: 48)
Allah menjawab keingkaran dan kedustaan mereka melalui firman-Nya:
قُلْ أَنزَلَهُ ٱلَّذِى يَعْلَمُ ٱلسِّرَّ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ غَفُورًۭا رَّحِيمًۭا 6
(6) Katakanlah: "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
(6)
لْ أَنْزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Katakanlah: "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Al-Furqan: 6)
Yakni Al-Qur'an yang mengandung kisah-kisah orang-orang terdahulu dan terkemudian dengan pemberitaan yang hak dan benar serta sesuai dengan kejadiannya yang di masa lalu maupun di masa mendatang, diturunkan oleh:
أَنزلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ
(Allah) yang mengetahui rahasia. (Al-Furqan: 6)
Yakni Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi, dan mengetahui semua rahasia (hal-hal yang tersembunyi) sebagaimana pengetahuan Allah terhadap hal-hal yang nyata.
Firman Allah Swt.:
إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Furqan: 6)
Allah menyeru mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka bahwa rahmat Allah Mahaluas dan maafNya Mahabesar. Selain dari itu orang yang bertobat kepada-Nya, Dia menerima tobatnya. Sekalipun mereka mendustakan rasul, melancarkan tuduhan-tuduhan yang bohong kepadanya, durhaka, kafir, dan ingkar serta segala ucapan mereka yang tidak layak terhadap Rasul dan Al-Qur'an, Allah masih tetap menyeru mereka untuk bertobat dan menghentikan perbuatan-perbuatan yang biasa mereka lakukan sebelumnya, dan Allah menyeru mereka untuk masuk Islam dan menempuh jalan petunjuk. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ * أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, "padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Maidah: 73-74)
Dan firman Allah Swt.:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Al-Buruj: 1)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa perhatikanlah kemuliaan dan kedermawanan Allah ini, padahal mereka membunuh kekasih-kekasih-Nya, tetapi Dia masih menyeru mereka untuk bertobat dan beroleh rahmat.
وَقَالُوا۟ مَالِ هَٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأْكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشِى فِى ٱلْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌۭ فَيَكُونَ مَعَهُۥ نَذِيرًا 7
(7) Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?,
(7)
وَقَالُوا مَالِ هَٰذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
Dan mereka berkata: "Mengapa rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?. (Al-Furqan: 7)
Allah Swt. menceritakan tentang kebandelan, keingkaran, dan pendustaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap perkara hak. Mereka melakukan demikian tanpa hujah dan tanpa dalil, melainkan hanya beralasan dengan ucapan mereka, seperti yang disitir oleh firman berikut:
مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ
Mengapa rasul ini memakan makanan. (Al-Furqan: 7)
Yakni seperti kami makan, dan berhajat seperti kami berhajat.
وَيَمْشِي فِي الأسْوَاقِ
Dan berjalan di pasar-pasar? (Al-Furqan: 7)
Yaitu mondar-mandir ke pasar karena mencari mata pencaharian dan berdagang.
لَوْلا أُنزلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia? (Al-Furqan: 7)
Mereka mengatakan bahwa mengapa tidak diturunkan kepadanya malaikat dari sisi Allah, lalu malaikat itu menjadi saksi atas kebenaran yang diakuinya? Makna ini sama dengan apa yang terdapat di dalam firman-Nya yang menceritakan ucapan Fir'aun:
فَلَوْلا أُلْقِيَ عَلَيْهِ أَسْوِرَةٌ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ جَاءَ مَعَهُ الْمَلائِكَةُ مُقْتَرِنِينَ
Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya? (Az-Zukhruf: 53)
Demikian pula mereka mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan oleh Fir'aun, hati mereka serupa dalam hal kekafirannya. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya yang mengisahkan ucapan mereka:
أَوْ يُلْقَىٰٓ إِلَيْهِ كَنزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُۥ جَنَّةٌۭ يَأْكُلُ مِنْهَا ۚ وَقَالَ ٱلظَّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًۭا مَّسْحُورًا 8
(8) atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir".
(8)
أَوْ يُلْقَى إِلَيْهِ كَنز
Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan. (Al-Furqan: 8)
Yaitu pengetahuan mengenai perbendaharaan harta, lalu ia berinfak darinya.
أَوْ تَكُونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا
Atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya. (Al-Furqan: 8)
Yakni kebun itu berjalan bersamanya ke mana pun ia pergi. Semuanya itu amatlah mudah bagi Allah untuk merealisasikannya. Tetapi karena ada hikmah yang hanya diketahui oleh-Nya, maka hal tersebut tidak direalisasikannya. Hanya Dialah yang mempunyai alasan paling tepat dalam meninggalkan hal tersebut.
وَقَالَ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلا رَجُلا مَسْحُورًا
Dan orang-orang yang zalim itu berkata, "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir.” (Al-Furqan: 8)
ٱنظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا۟ لَكَ ٱلْأَمْثَٰلَ فَضَلُّوا۟ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلًۭا 9
(9) Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).
(9)
Adapun firman Allah Swt.:
انْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا لَكَ الأمْثَالَ
Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka. (Al-Furqan: 9)
Yakni tuduhan-tuduhan dusta yang mereka lancarkan terhadap dirimu, antara lain mereka mengatakan bahwa kamu adalah seorang tukang sihir, orang yang terkena sihir, orang gila, pendusta, atau penyair. Semuanya itu merupakan perkataan yang batil yang sama sekali tidak ada buktinya. Setiap orang yang mempunyai pemahaman dan akal yang sedikitpun akan mengetahui kedustaan dan buat-buatan mereka itu dalam hal tersebut. Karena itu, disebutkan oleh firman-Nya:
فَضَلُّوا
Lalu sesatlah mereka. (Al-Furqan: 9)
Yaitu sesat dari jalan petunjuk.
فَلا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلا
Mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu). (Al-Furqan: 9)
Demikian itu karena setiap orang yang keluar dari jalan yang hak dan petunjuk, maka sesungguhnya dia adalah orang yang sesat ke mana pun ia pergi; karena perkara hak adalah satu, metodanya menyatu, sebagian darinya membenarkan sebagian yang lain.
Kemudian Allah Swt. berfirman, memberitahukan kepada Nabi-Nya bahwa jika Dia menghendaki, tentu Dia dapat mendatangkan hal yang lebih baik, lebih utama, dan lebih indah di dunia ini daripada apa yang mereka katakan. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
تَبَارَكَ ٱلَّذِىٓ إِن شَآءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًۭا مِّن ذَٰلِكَ جَنَّٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ وَيَجْعَل لَّكَ قُصُورًۢا 10
(10) Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana.
(10)
تَبَارَكَ الَّذِي إِنْ شَاءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِنْ ذَٰلِكَ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَيَجْعَلْ لَكَ قُصُورًا
Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana. (Al-Furqan: 10)
Mujahid mengatakan bahwa hal tersebut direalisasikan di dunia. Yakni Allah jika menghendaki, tentu dapat merealisasikannya di dunia. Orang-orang Quraisy mengatakan bahwa setiap rumah yang terbuat dari batu dinamakan qasr (gedung), baik yang berbentuk kecil maupun besar.
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Habib ibnu Abu Sabit, dari Khaisamah, bahwa pernah dikatakan kepada Nabi Saw.: "Jika kamu suka, Kami dapat memberikan kepadamu perbendaharaan-perbendaharaan bumi dan kunci-kuncinya dalam jumlah yang belum pernah Kami berikan kepada seorang nabi pun sebelummu. Dan Kami tidak akan memberikannya kepada seorang pun sesudahmu, dan hal itu tidak akan mengurangi pahala yang ada di sisi Allah bagimu.” Maka Nabi Saw. berkata, "Himpunkanlah semuanya itu buatku di akhirat.” Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya sehubungan dengan hal ini, yaitu: Mahasuci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik daripada yang demikian. (Al-Furqan: 10), hingga akhir ayat.
بَلْ كَذَّبُوا۟ بِٱلسَّاعَةِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لِمَن كَذَّبَ بِٱلسَّاعَةِ سَعِيرًا 11
(11) Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat.
(11)
Adapun firman Allah Swt.:
بَلْ كَذَّبُوا بِالسَّاعَةِ
Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. (Al-Furqan: 11)
Yakni sesungguhnya mereka mengatakan demikian karena tidak percaya dan ingkar, bukan berarti mereka menuntut hal tersebut agar mereka dapat menyaksikan kebenaran dan petunjuk dengan sebenar-benarnya. Bahkan mereka mendustakan adanya hari kiamat, yang hal ini mendorong mereka mengucapkan apa yang telah mereka ucapkan itu.
وَأَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيرًا
Dan Kami sediakan neraka yang menyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat. (Al-Furqan: 11)
Yaitu azab yang menyakitkan lagi membakar dan tidak tertahankan, yakni neraka Jahanam.
As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan makna Sa'ir, bahwa ia adalah nama sebuah lembah nanah di dalam neraka Jahanam.