38 - ص - Saad

Juz : 23

The letter Saad
Meccan

وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةًۭ مِّنَّا وَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ 43

(43) Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.

(43) 

وَوَهَبْنَا لَهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَى لأولِي الألْبَابِ

Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. (Shad: 43)

Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa Allah menghidupkan kembali anak-anak Nabi Ayyub yang telah mati dan menambahkan kepadanya anak-anak yang sejumlah dengan itu.

Firman Allah Swt.:

رَحْمَةً مِنَّا

sebagai rahmat dari Kami. (Shad: 43)

berkat kesabarannya, keteguhan hatinya, ketaatannya, rendah dirinya, dan ketenangannya.

وَذِكْرَى لأولِي الألْبَابِ

dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. (Shad:43)

agar mereka mengetahui bahwa buah dari kesabaran itu ialah keselamatan, jalan keluar, dan kesejahteraan.


وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًۭا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَٰهُ صَابِرًۭا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌۭ 44

(44) Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).

(44) 

Firman Allah Swt.:

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ

Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. (Shad: 44)

Demikian itu karena Ayyub a.s. marah kepada istrinya, merasa tidak enak disebabkan suatu perbuatan yang telah dilakukan istrinya. Menurut suatu pendapat, istri Nabi Ayyub telah menjual rambut kepangannya, lalu menukarnya dengan roti untuk makan Nabi Ayyub. Maka Nabi Ayyub mencela perbuatan istrinya itu, bahkan sampai bersumpah bahwa jika Allah memberinya kesembuhan, ia benar-benar akan memukul istrinya dengan seratus kali dera pukulan. Menurut pendapat yang lainnya lagi, penyebabnya ialah selain itu.

Setelah Allah Swt. menyembuhkannya dan menjadikannya sehat seperti sediakala, maka tidaklah pantas jika istrinya yang telah berjasa memberikan pelayanan dan kasih sayang serta kebaikan kepadanya dibalas dengan pukulan. Akhirnya Allah memberikan petunjuk melalui wahyu-Nya yang menganjurkan kepada Ayyub untuk mengambil lidi sebanyak seratus buah yang semuanya di jadikan satu, lalu dipukulkan kepada istrinya sekali pukul. Dengan demikian, berarti Ayyub telah memenuhi sumpahnya dan tidak melanggarnya serta menunaikan nazarnya itu. Hal ini adalah merupa­kan jalan keluar dan pemecahan masalah bagi orang yang bertakwa kepada Allah dan taat kepadanya. Untuk itulah disebutkan dalam firman berikut:

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Shad: 44)

Allah Swt. memuji dan menyanjung hamba-Nya ini bahwa dia adalah:

نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Shad: 44)

Yakni banyak kembali dan mengadu kepada Allah Swt. Hal yang semisal disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah vang tiada disangka-sangkanya. (At-Talaq: 2-3)

Kebanyakan ulama fiqih menyimpulkan dalil dari ayat yang mulia ini dalam memecahkan masalah-masalah sumpah dan masalah lainnya. Mereka mengambilnya sesuai dengan makna yang tersurat padanya; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.


وَٱذْكُرْ عِبَٰدَنَآ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ أُو۟لِى ٱلْأَيْدِى وَٱلْأَبْصَٰرِ 45

(45) Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.

(45) 

Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang keutamaan-keutamaan hamba-hamba-Nya yang menjadi rasul dan para nabi yang ahli ibadah:

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الأيْدِي وَالأبْصَارِ

Dan ingatlah hamba- hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Shad:45)

Yakni amal saleh, ilmu yang bermanfaat, serta kekuatan dalam mengerjakan ibadah, juga mempunyai pandangan yang tajam.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: orang-orang yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar (Shad:

45) Maksudnya, yang mempunyai kekuatan hingga mampu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang besar. dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Shad:45) Yaitu pengetahuan tentang agama.

Mujahid mengatakan ulil aidi artinya kekuatan dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, dan ulil absar artinya memiliki kesabaran dalam kebenaran.

As-Saddi mengatakan bahwa mereka diberi kekuatan dalam ibadah dan pandangan yang terang dalam agama.


إِنَّآ أَخْلَصْنَٰهُم بِخَالِصَةٍۢ ذِكْرَى ٱلدَّارِ 46

(46) Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.

(46) 

إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ

Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (Shad:46)

Mujahid mengatakan bahwa Kami jadikan mereka beramal untuk akhirat mereka tiada yang lain. Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi, yaitu mereka selalu ingat akan negeri akhirat dan selalu beramal untuk menyambutnya. Hal yang sama dikatakan pula oleh-Ata Al-Khurrasani.

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah negeri surga. Allah Swt. berfirman, Kami menganugerahkan kepada mereka surga karena mereka selalu mengingatnya. Tetapi di dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa zikrad dar ialah tempat kesudahan yang baik.

Qatadah mengatakan, mereka selalu memperingatkan manusia kepada negeri akhirat dan menganjurkan kepada mereka untuk beramal buat bekali negeri akhirat.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa dijadikan khusus bagi mereka suatu balasan yang paling utama di negeri akhirat.



وَإِنَّهُمْ عِندَنَا لَمِنَ ٱلْمُصْطَفَيْنَ ٱلْأَخْيَارِ 47

(47) Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.

(47) 

Firman Allah Swt.:

وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الأخْيَارِ

Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik. (Shad:47)

Yakni benar-benar termasuk orang-orang yang terpilih lagi terdekat, maka mereka adalah orang-orang pilihan yang terpilih.


وَٱذْكُرْ إِسْمَٰعِيلَ وَٱلْيَسَعَ وَذَا ٱلْكِفْلِ ۖ وَكُلٌّۭ مِّنَ ٱلْأَخْيَارِ 48

(48) Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.

(48) 

Firman Allah Swt.:

وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِنَ الأخْيَارِ

Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. (Shad:48)

Mengenai pembahasan dan kisah tentang mereka telah disebutkan secara rinci di dalam tafsir surah Al-Anbiya, sehingga tidak perlu lagi diulangi di sini.


هَٰذَا ذِكْرٌۭ ۚ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَـَٔابٍۢ 49

(49) Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik,

(49) 

هَٰذَا ذِكْرٌ ۚ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآبٍ

Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik. (Shad:49)

Artinya, bagian ini merupakan peringatan bagi orang yang mau mengambil pelajaran darinya.

Menurut As-Saddi, yang dimaksud dengan ini ialah Al-Qur'an.


جَنَّٰتِ عَدْنٍۢ مُّفَتَّحَةًۭ لَّهُمُ ٱلْأَبْوَٰبُ 50

(50) (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka,

(50) 

جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً لَهُمُ الْأَبْوَابُ

surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. (Shad:5)

Yakni surga sebagai tempat kediaman mereka: huruf alif dan lam pada lafaz al-abwab bermakna idafah. seakan-akan disebutkan bahwa dibukakan pintu-pintunya bagi mereka. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa manakala mereka hendak memasuki surga, maka semua pintunya dibukakan bagi mereka (sehingga mereka dapat memilih dari pintu mana saja mereka memasukinya diperbolehkan).

قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ ثَوَابٍ الهَبَّاري حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْر، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُسْلِمٍ -يَعْنِي: ابْنَ هُرْمُزَ-عَنِ ابْنِ سَابِطٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو [رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا] قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم: إِنَّ فِي الْجَنَّةِ قَصْرًا يُقَالُ لَهُ: عَدْنٌ حَوْلَهُ الْبُرُوجُ وَالْمُرُوجُ لَهُ خَمْسَةُ آلَافِ بَابٍ عِنْدَ كُلِّ بَابٍ خَمْسَةُ آلَافِ حبَرَة لَا يَدْخُلُهُ -أَوْ: لَا يَسْكُنُهُ-إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ صِدِّيقٌ أَوْ شَهِيدٌ أَوْ إِمَامٌ عَدْلٌ

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sawab Al-Hubari, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muslim (yakni Ibnu Hurmuz), dari Ibnu Sabit, dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah gedung yang dikenal dengan nama Adn, disekitarnya terdapat banyak menara dan banyak kebun; semua pintunya berjumlah lima ribu buah, dan di setiap pintunya terdapat lima ribu hibarah (pakaian), tiada yang memasukinya atau menghuninya kecuali hanya seorang nabi atau seorang siddiq atau seorang syahid atau seorang imam yang adil.

Banyak hadis yang menyebutkan tentang pintu-pintu surga yang berjumlah delapan buah diriwayatkan melalui berbagai jalur.

**********


مُتَّكِـِٔينَ فِيهَا يَدْعُونَ فِيهَا بِفَٰكِهَةٍۢ كَثِيرَةٍۢ وَشَرَابٍۢ 51

(51) di dalamnya mereka bertelekan (diatas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu.

(51) 

Firman Allah Swt.:

مُتَّكِئِينَ فِيهَا

di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan). (Shad:51)

Menurut suatu pendapat, mereka duduk bersila di atas pelaminan yang berkain kelambu.

يَدْعُونَ فِيهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ

sambil meminta buah-buahan yang banyak disurga itu. (Shad:51)

Buah apa pun yang mereka minta, maka mereka akan memperolehnya dalam keadaan masih, segar sesuai dengan permintaan mereka.

وَشَرَابٍ

dan minuman. (Shad:51)

Yakni berbagai macam minuman yang mereka ingini langsung di datangkan oleh pelayan-pelayan surga.

بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ

dengan membawa gelas, cerek, dan sloki berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, (Al-Waqi'ah:18)


وَعِندَهُمْ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ أَتْرَابٌ 52

(52) Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.

(52) 

Adapun firman Allah Swt.:

وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ

Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya. (Shad:52)

Yakni hanya mau memandang kepada suami-suami mereka saja, dan tidak mau menolehkan pandangan mereka kepada lelaki yang bukan suami mereka.

أَتْرَابٌ

dan sebaya umurnya. (Shad:52 )

Maksudnya, sama usia dan umurnya. Demikianlah menurut tafsir yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas r.a. Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Muhammad ibnu Ka'b, dan As-Saddi,.



هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ ٱلْحِسَابِ 53

(53) Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab.

(53) 

هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ

Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. (Shad:53 )

Yaitu apa yang telah disebutkan di atas mengenai gambaran tentang surga, itulah yang dijanjikan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Mereka akan dimasukkan ke dalamnya setelah dibangkitkan dari kubur mereka dan setelah mereka diselamatkan dari neraka. Kemudian Allah menceritakan bahwa Surga itu tiada habis-habisnya, dan tiada kefanaan kepadanya, serta tidak akan hilang. Untuk itu Allah Swt. berfirman:


إِنَّ هَٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ 54

(54) Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya.

(54) 

إِنَّ هَذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ

Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya. (Shad:54)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (An-Nahl:96)

عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (Hud:18)

Dan firman Allah Swt.:

لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (Fushilat8 , Al-Insyiqaq:25)

Yakni tiada putus-putusnya.

Sama pula dengan firman-Nya:

أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ

buahnya tiada henti-hentinya, sedangkan naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'd:35)

Dan ayat-ayat lainnya yang semakna masih banyak.


هَٰذَا ۚ وَإِنَّ لِلطَّٰغِينَ لَشَرَّ مَـَٔابٍۢ 55

(55) Beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk,

(55) 

Setelah menyebutkan nasib orang-orang yang berbahagia, lalu Allah Swt. mengiringinya dengan sebutan tentang keadaan orang-orang yang celaka, tempat kembali mereka di hari kemudian, serta hisab yang dijalani oleh mereka. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

هَذَا وَإِنَّ لِلطَّاغِينَ

Beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka. (Shad:55)

Yaitu mereka yang menyimpang dari jalan ketaatan kepada Allah Swt. lagi menentang Rasulullah Saw.

لَشَرَّ مَآبٍ

benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk. (Shad:55)

Yakni tempat kembali yang buruk. Lalu ditafsirkan oleh firman berikut­nya:

جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا

(yaitu) neraka Jahanam, yang mereka masuk ke dalamnya. (Shad:56)

Artinya, kelak mereka dimasukkan ke dalamnya dan api neraka menutupi mereka dari semua penjuru.

فَبِئْسَ الْمِهَادُ. هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ

maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat tinggal. Inilah (azab neraka). Biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Shad:56-57)

Adapun hamim adalah air yang sangat panas, sedangkan gassaq adalah lawan katanya, yakni air yang sangat dingin yang karena dinginnya yang sangat hingga menjadi sangat menyakitkan. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ

Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad:58)

Yakni masih banyak lagi siksaan lainnya yang berpasang-pasangan dengan lawannya, lalu ditimpakan kepada mereka sebagian azabnya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة حَدَّثَنَا دَرّاج عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَوْ أَنَّ دَلْوًا مِنْ غَسَّاق يُهَرَاقُ فِي الدُّنْيَا لأنتن أهل الدنيا

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id r.a, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Seandainya setimba gassaq ditumpahkan ke dunia, niscaya seluruh penduduk dunia berbau busuk karenanya.

Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Suwaid ibnu Nasir, dari Ibnul Mubarak, dari Rasyidin ibnu Sa'd. dari Amr ibnul Haris, dari Darij dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa ia tidak mengenal hadis ini kecuali melalui hadis Rasyidin. Demikianlah menurutnya, tetapi ternyata ada yang diriwayatkan bukan melalui hadis Rasyidin seperti yang telah disebutkan di atas. Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini dari Yunus ibnu Abdul A'la, dari Ibnu Wahb dari Amr ibnul Haris dengan sanad yang sama.

Ka'bul Ahbar mengatakan bahwa gassaq adalah suatu mata air yang ada di dalam neraka Jahanam, mengalir kepadanya racun dari setiap ular dan kalajengking neraka serta binatang lainnya yang berbisa, lalu membentuk menjadi rawa (genangan). Maka didatangkanlah anak Adam (yang durhaka), lalu dicelupkan di dalamnya sekali celup; dan ia keluar darinya, sedangkan semua kulit dan dagingnya telah terkelupas dari tulangnya. Daging dan kulitnya bergantung pada kedua siku dan kedua tumit kakinya, lalu ia menyeret semua dagingnya yang menggantung itu seperti seseorang menyeret bajunya. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad:58) Yakni berbagai macam azab dan siksaan.

Ulama lainnya mengatakan bahwa antara lain siksaan itu seperti dingin yang sangat, angin yang amat panas, minuman air yang sangat panas, dan makan buah zakum, pendakian yang terjal, dan jurang yang amat dalam, serta siksaan lainnya yang berlawanan. Semuanya itu merupakan siksaan yang ditimpakan kepada mereka dengan penuh kehinaan.

**********

Firman Allah Swt.:

هَذَا فَوْجٌ مُقْتَحِمٌ مَعَكُمْ لَا مَرْحَبًا بِهِمْ إِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِ

(Dikatakan kepada mereka), Ini adalah suatu rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desakkan bersama kamu (ke neraka). (Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka).”Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka, karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka, (Shad:59)

Ini merupakan berita dari Allah Swt. yang menceritakan tentang percakapan antara sesama penduduk neraka. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا

Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya). (Al-A'raf:38)

Yakni sebagai pengganti ucapan penghormatan mereka saling melaknat dan saling mencaci maki sebagian dari mereka dengan sebagian yang lainnya. Segolongan yang masuk sebelum golongan yang lain —apabila golongan yang sesudahnya itu mulai masuk ke dalam neraka bersama para malaikat zabaniah— mengatakan:

هَذَا فَوْجٌ مُقْتَحِمٌ لا مَرْحَبًا بِهِمْ إِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِ

Ini adalah suatu rombongan yang masuk bersama kamu berdesak-desak (ke neraka). Tiadalah ucapan selamat datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka. (Shad:59)

Karena mereka memang ahli neraka Jahanam.

قَالُوا بَلْ أَنْتُمْ لَا مَرْحَبًا بِكُمْ

Pengikut-pengikut mereka menjawab, Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu. (Shad:6)

Maka berkatalah kepada mereka orang-orang yang baru masuk itu.

بَلْ أَنْتُمْ لَا مَرْحَبًا بِكُمْ أَنْتُمْ قَدَّمْتُمُوهُ لَنَا

Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab. (Shad:6)

Yakni kalianlah yang menyebabkan kami masuk ke tempat kembali seperti ini.

فَبِئْسَ الْقَرَارُ

maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat menetap. (Shad:6)

Artinya, seburuk-buruk tempat menetap ialah neraka Jahanam.

قَالُوا رَبَّنَا مَنْ قَدَّمَ لَنَا هَذَا فَزِدْهُ عَذَابًا ضِعْفًا فِي النَّارِ

Mereka berkata (lagi), Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini, maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka.” (Shad:61)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah Swt.:

قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لأولاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ

berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu, Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka.” Allah berfirman, Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui.” (Al-A'raf:38)

Yaitu masing-masing dari kalian mendapat siksaan yang setimpal.

وَقَالُوا مَا لَنَا لَا نَرَى رِجَالا كُنَّا نَعُدُّهُمْ مِنَ الأشْرَارِ أَتَّخَذْنَاهُمْ سِخْرِيًّا أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الأبْصَارُ

Dan (orang-orang durhaka) berkata, Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina). Apakah kami dahulu menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena mata kami tidak melihat mereka?” (Shad:62-63)

Hal ini menceritakan keadaan orang-orang kafir di neraka, bahwa mereka merasa kehilangan banyak orang yang dahulunya mereka kira dalam keadaan sesat. Yang mereka maksudkan sebenarnya adalah orang-orang mukmin, yang menurut dugaan mereka dinilai sesat. Untuk itu mereka mengatakan, Mengapa kami tidak melihat mereka bersama kami di neraka ini?

Menurut Mujahid, ini adalah ucapan Abu Jahal. Ia mengatakan, Mengapa saya tidak melihat Bilal, Amar, Suhaib, dan si Fulan dan si Anu.

Sebenarnya ini adalah tamsil belaka, karena sesungguhnya semua orang kafir mengalami keadaan seperti ini; mereka mempunyai dugaan bahwa orang-orang mukmin masuk neraka. Setelah orang-orang kafir itu dimasukkan ke dalam neraka, maka mereka kehilangan orang-orang mukmin dan tidak melihatnya. Untuk itu mereka mengatakan:

مَا لَنَا لَا نَرَى رِجَالا كُنَّا نَعُدُّهُمْ مِنَ الأشْرَارِ أَتَّخَذْنَاهُمْ سِخْرِيًّا أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الأبْصَارُ

Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina). Apakah kami dahulu menjadikan mereka olok-olokan? (Shad:62-63)

Yakni semasa berada di dunia.

أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الأبْصَارُ

ataukah karena mata kami tidak melihat mereka? (Shad:63)

Mereka bertanya kepada diri sendiri tentang hal yang mereka anggap mustahil; mereka mengatakan atau barangkali orang-orang mukmin itu ada bersama kami di neraka Jahanam, tetapi kami tidak melihat mereka di sini. Maka pada saat itu mereka baru mengetahui bahwa orang-orang mukmin berada di atas kedudukan yang tinggi, sebagaimana yang disebutkan kisahnya oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:

وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالُوا نَعَمْ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan), Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab.”Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu.”Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.” (Al-A'raf:44)

sampai dengan firman-Nya:

ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ

(Kepada orang-orang mukmin itu dikatakan), Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati.” (Al-A'raf:49)

***********

Adapun firman Allah Swt.:

إِنَّ ذَلِكَ لَحَقٌّ تَخَاصُمُ أَهْلِ النَّارِ

Sesungguhnya yang demikian itu pasti terjadi, (yaitu) pertengkaran penghuni neraka. (Shad:64)

Yakni sesungguhnya peristiwa ini yang Kami beritakan kepadamu, hai Muhammad, menyangkut pertengkaran ahli neraka sebagian dan mereka dengan sebagian yang lainnya, dan saling laknat di antara sesama mereka adalah berita yang benar dan tiada keraguan atau kebimbangan padanya, yakni pasti terjadi.


جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ ٱلْمِهَادُ 56

(56) (yaitu) neraka Jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya; maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat tinggal.

(56) 

جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا

(yaitu) neraka Jahanam, yang mereka masuk ke dalamnya. (Shad:56)

Artinya, kelak mereka dimasukkan ke dalamnya dan api neraka menutupi mereka dari semua penjuru.

فَبِئْسَ الْمِهَادُ. هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ

maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat tinggal. Inilah (azab neraka). Biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Shad:56-57)

Adapun hamim adalah air yang sangat panas, sedangkan gassaq adalah lawan katanya, yakni air yang sangat dingin yang karena dinginnya yang sangat hingga menjadi sangat menyakitkan. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

dalah lawan katanya, yakni air yang sangat dingin yang karena dinginnya yang sangat hingga menjadi sangat menyakitkan. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:



هَٰذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌۭ وَغَسَّاقٌۭ 57

(57) Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin.

(57) 

فَبِئْسَ الْمِهَادُ. هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ

maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat tinggal. Inilah (azab neraka). Biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (Shad:56-57)

Adapun hamim adalah air yang sangat panas, sedangkan gassaq adalah lawan katanya, yakni air yang sangat dingin yang karena dinginnya yang sangat hingga menjadi sangat menyakitkan. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:



وَءَاخَرُ مِن شَكْلِهِۦٓ أَزْوَٰجٌ 58

(58) Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam.

(58) 

وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ

Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad:58)

Yakni masih banyak lagi siksaan lainnya yang berpasang-pasangan dengan lawannya, lalu ditimpakan kepada mereka sebagian azabnya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة حَدَّثَنَا دَرّاج عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: لَوْ أَنَّ دَلْوًا مِنْ غَسَّاق يُهَرَاقُ فِي الدُّنْيَا لأنتن أهل الدنيا

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id r.a, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Seandainya setimba gassaq ditumpahkan ke dunia, niscaya seluruh penduduk dunia berbau busuk karenanya.

Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Suwaid ibnu Nasir, dari Ibnul Mubarak, dari Rasyidin ibnu Sa'd. dari Amr ibnul Haris, dari Darij dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa ia tidak mengenal hadis ini kecuali melalui hadis Rasyidin. Demikianlah menurutnya, tetapi ternyata ada yang diriwayatkan bukan melalui hadis Rasyidin seperti yang telah disebutkan di atas. Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini dari Yunus ibnu Abdul A'la, dari Ibnu Wahb dari Amr ibnul Haris dengan sanad yang sama.

Ka'bul Ahbar mengatakan bahwa gassaq adalah suatu mata air yang ada di dalam neraka Jahanam, mengalir kepadanya racun dari setiap ular dan kalajengking neraka serta binatang lainnya yang berbisa, lalu membentuk menjadi rawa (genangan). Maka didatangkanlah anak Adam (yang durhaka), lalu dicelupkan di dalamnya sekali celup; dan ia keluar darinya, sedangkan semua kulit dan dagingnya telah terkelupas dari tulangnya. Daging dan kulitnya bergantung pada kedua siku dan kedua tumit kakinya, lalu ia menyeret semua dagingnya yang menggantung itu seperti seseorang menyeret bajunya. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad:58) Yakni berbagai macam azab dan siksaan.

Ulama lainnya mengatakan bahwa antara lain siksaan itu seperti dingin yang sangat, angin yang amat panas, minuman air yang sangat panas, dan makan buah zakum, pendakian yang terjal, dan jurang yang amat dalam, serta siksaan lainnya yang berlawanan. Semuanya itu merupakan siksaan yang ditimpakan kepada mereka dengan penuh kehinaan.

**********



هَٰذَا فَوْجٌۭ مُّقْتَحِمٌۭ مَّعَكُمْ ۖ لَا مَرْحَبًۢا بِهِمْ ۚ إِنَّهُمْ صَالُوا۟ ٱلنَّارِ 59

(59) (Dikatakan kepada mereka): "Ini adalah suatu rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desak bersama kamu (ke neraka)". (Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka): "Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka".

(59) 

Firman Allah Swt.:

هَذَا فَوْجٌ مُقْتَحِمٌ مَعَكُمْ لَا مَرْحَبًا بِهِمْ إِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِ

(Dikatakan kepada mereka), Ini adalah suatu rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desakkan bersama kamu (ke neraka). (Berkata pemimpin-pemimpin mereka yang durhaka).”Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka, karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka, (Shad:59)

Ini merupakan berita dari Allah Swt. yang menceritakan tentang percakapan antara sesama penduduk neraka. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا

Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya). (Al-A'raf:38)

Yakni sebagai pengganti ucapan penghormatan mereka saling melaknat dan saling mencaci maki sebagian dari mereka dengan sebagian yang lainnya. Segolongan yang masuk sebelum golongan yang lain —apabila golongan yang sesudahnya itu mulai masuk ke dalam neraka bersama para malaikat zabaniah— mengatakan:

هَذَا فَوْجٌ مُقْتَحِمٌ لا مَرْحَبًا بِهِمْ إِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِ

Ini adalah suatu rombongan yang masuk bersama kamu berdesak-desak (ke neraka). Tiadalah ucapan selamat datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka. (Shad:59)

Karena mereka memang ahli neraka Jahanam.



قَالُوا۟ بَلْ أَنتُمْ لَا مَرْحَبًۢا بِكُمْ ۖ أَنتُمْ قَدَّمْتُمُوهُ لَنَا ۖ فَبِئْسَ ٱلْقَرَارُ 60

(60) Pengikut-pengikut mereka menjawab: "Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab, maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat menetap".

(60) 

قَالُوا بَلْ أَنْتُمْ لَا مَرْحَبًا بِكُمْ

Pengikut-pengikut mereka menjawab, Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu. (Shad:60)

Maka berkatalah kepada mereka orang-orang yang baru masuk itu.

بَلْ أَنْتُمْ لَا مَرْحَبًا بِكُمْ أَنْتُمْ قَدَّمْتُمُوهُ لَنَا

Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab. (Shad:60)

Yakni kalianlah yang menyebabkan kami masuk ke tempat kembali seperti ini.

فَبِئْسَ الْقَرَارُ

maka amat buruklah Jahanam itu sebagai tempat menetap. (Shad:60)

Artinya, seburuk-buruk tempat menetap ialah neraka Jahanam.



قَالُوا۟ رَبَّنَا مَن قَدَّمَ لَنَا هَٰذَا فَزِدْهُ عَذَابًۭا ضِعْفًۭا فِى ٱلنَّارِ 61

(61) Mereka berkata (lagi): "Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka".

(61) 

قَالُوا رَبَّنَا مَنْ قَدَّمَ لَنَا هَذَا فَزِدْهُ عَذَابًا ضِعْفًا فِي النَّارِ

Mereka berkata (lagi), Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini, maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka.” (Shad:61)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah Swt.:

قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لأولاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لَا تَعْلَمُونَ

Berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu, Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka.” Allah berfirman, Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui.” (Al-A'raf:38)

Yaitu masing-masing dari kalian mendapat siksaan yang setimpal.