45 - الجاثية - Al-Jaathiya

Juz : 25

Crouching
Meccan

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

حمٓ 1

(1) Haa Miim

(1) 

حم

Haa Miim. (Al-Jatsiyah:1)

Allah Swt. memberi petunjuk kepada mahluk-Nya memikirkan tanda-tanda kekuasaan-Nya, nikmat-nikmat-Nya, dan kekusaan-Nya yang besar yang dengan kekuasaan-Nya dia menciptakan langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya yang beraneka ragam macam dan jenisnya. Yaitu para malaikat, jin, manusia, binatang-binatang melata, burung-burung, hewan-hewan pemangsa, hewan-hewan liar, berbagai jenis serangga, dan berbagai macam makhluk di dalam laut. Juga silih bergantinya siang dan malam hari yang terus bergantian tanpa hentinya; yang satu datang dengan membawa kegelapannya, dan yang lainnya datang dengan membawa sinarnya. Demikian pula apa yang diturunkan oleh Allah Swt. dari langit melalui awan berupa hujan ketika diperlukan, yang hal ini dinamakan rezeki mengingat dengan adanya hujan rezeki dapat dihasilkan.




تَنزِيلُ ٱلْكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِ 2

(2) Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

(2) 

لآيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ

benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. (Al-Jatsiyah:2)

Selanjutnya Allah menyebutkan, Terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, kemudian disebutkan pula, Terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal Hal ini merupakan ungkapan yang bertingkat-tingkat dari suatu keadaan yang mulia meningkat kepada keadaan lain yang lebih mulia dan lebih tinggi daripada sebelumnya, makna ayat ini mirip dengan apa yang disebutkan di dalam surat Al-Baqarah melalui firman-Nya:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Al-Baqarah:164)

Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan makna ayat ini telah mengetengahkan atsar yang cukup panjang lagi gharib dari Wahb ibnu Munabbih, yaitu menyangkut penciptaan manusia, bahwa manusia itu diciptakan dari empat unsur yang dicampur menjadi satu. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.


إِنَّ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَءَايَٰتٍۢ لِّلْمُؤْمِنِينَ 3

(3) Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.

(3) 

إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ

Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. (Al-Jatsiyah:3)


وَفِى خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِن دَآبَّةٍ ءَايَٰتٌۭ لِّقَوْمٍۢ يُوقِنُونَ 4

(4) Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,

(4) 

وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَابَّةٍ آيَاتٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (Al-Jatsiyah:4)


وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن رِّزْقٍۢ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ ءَايَٰتٌۭ لِّقَوْمٍۢ يَعْقِلُونَ 5

(5) dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

(5) 

فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا

lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya. (Al-Jatsiyah:5)

Yakni pada sebelumnya bumi kering dan tandus, tiada tumbuh-tumbuhan padanya.

Firman Allah Swt.:

وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ

dan pada perkisaran angin. (Al-Jatsiyah:5)

Yaitu angin dari selatan, utara, angin dabur dan saba, angin laut dan darat, angin malam hari dan siang hari; yang antara lain ada yang membawa air hujan, dan ada yang menyemaikan benih, dan ada yang menjadi penyegar bagi arwah (jiwa), ada pula yang mandul tidak produktif


تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِٱلْحَقِّ ۖ فَبِأَىِّ حَدِيثٍۭ بَعْدَ ٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ يُؤْمِنُونَ 6

(6) Itulah ayat-ayat Allah yang Kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan keterangan-keterangan-Nya.

(6) 

Firman Allah Swt.:

تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ

itulah ayat-ayat Allah. (Al-Jatsiyah:6)

Yakni Al-Qur'an yang di dalamnya mengandung bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang jelas.

نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ

yang kami membacakannya kepadamu dengan sebenarnya. (Al-Jatsiyah:6)

Yaitu mengandung perkara yang hak dari Tuhan Yang Maha Hak. Apabila mereka tidak beriman kepadanya dan tidak mau tunduk patuh kepadanya, maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al-Qur’an itu? Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:




وَيْلٌۭ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍۢ 7

(7) Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,

(7) 

وَيْلٌ لِكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ

Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa. (Al-Jatsiyah:7)

Yakni dusta dalam perkataannya, penyumpah lagi suka menghina, dan pendosa dalam perbuatannya, sedangkan hatinya kafir kepada ayat-ayat Allah. Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:


يَسْمَعُ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِرًۭا كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا ۖ فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍۢ 8

(8) dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.

(8) 

يَسْمَعُ آيَاتِ اللَّهِ تُتْلَى عَلَيْهِ

أَيْ: تُقْرَأُ عَلَيْهِ

ثُمَّ يُصِرُّ

dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya, kemudian dia tetap. (Al-Jatsiyah:8)

dalam kekafirannya, keingkaran, dan kesombongannya.

كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا

أَيْ: كَأَنَّهُ مَا سَمِعَهَا

فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih. (Al-Jatsiyah:8)

Maksudnya, dia pura-pura tidak mendengarnya. Maka beritakanlah kepada orang yang bersikap demikian bahwa di sisi Allah kelak di hari kiamat dia akan mendapat azab yang pedih lagi sangat menyakitkan.


وَإِذَا عَلِمَ مِنْ ءَايَٰتِنَا شَيْـًٔا ٱتَّخَذَهَا هُزُوًا ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌۭ مُّهِينٌۭ 9

(9) Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.

(9) 

وَإِذَا عَلِمَ مِنْ آيَاتِنَا شَيْئًا اتَّخَذَهَا هُزُوًا

Dan apabila dia mngetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. (Al-Jatsiyah:9)

Yakni apabila dia hafal sesuatu dari Al-Qur'an, ia mengingkarinya dan menjadikannya bahan olok-olokan dan ejekannya.

أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ

Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan. (Al-Jatsiyah:9)

sebagai balasan dari penghinaannya terhadap Al-Qur'an, karena dia telah menjadikan Al-Qur'an sebagai olok-olokannya.

Imam Muslim di dalam kitab sahihnya telah menceritakan sebuah hadis dari Ibnu Umar r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah melarang bepergian dengan membawa Al-Qur'an ke negeri musuh, karena dikhawatirkan Al-Qur'an itu direbut oleh musuh.


مِّن وَرَآئِهِمْ جَهَنَّمُ ۖ وَلَا يُغْنِى عَنْهُم مَّا كَسَبُوا۟ شَيْـًۭٔا وَلَا مَا ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ 10

(10) Di hadapan mereka neraka Jahannam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar.

(10) 

Kemudian dalam firman berikutnya dijelaskan azab yang akan diterimanya kelak di hari ia dikembalikan pada hari kiamat:

مِنْ وَرَائِهِمْ جَهَنَّمُ

Di hadapan mereka neraka jahanam. (Al-Jatsiyah:10)

Yakni orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, masing-masing dari mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam sebagai tempat tinggalnya kelak di hari kiamat.

وَلا يُغْنِي عَنْهُمْ مَا كَسَبُوا شَيْئًا

dan tidak akan berguna bagi mereka sedikit pun apa yang telah mereka kerjakan. (Al-Jatsiyah:10)

Harta dan anak-anak mereka tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada mereka.

وَلا مَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ

dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. (Al-Jatsiyah:10)

Artinya, di hari itu tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun kepada mereka tuhan-tuhan yang telah mereka sembah selain dari Allah Swt.

وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Dan bagi mereka azab yang besar. (Al-Jatsiyah:10)

Dalam firman berikutnya disebutkan:


هَٰذَا هُدًۭى ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ عَذَابٌۭ مِّن رِّجْزٍ أَلِيمٌ 11

(11) Ini (Al Quran) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih.

(11) 

هَذَا هُدًى

Ini adalah petunjuk. (Al-Jatsiyah:11)

Yakni Al-Qur'an ini adalah petunjuk.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ

Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab, yaitu siksaan yang sangat pedih. (Al-Jatsiyah:11)

Maksudnya, azab yang pedih lagi menyakitkan; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.


ٱللَّهُ ٱلَّذِى سَخَّرَ لَكُمُ ٱلْبَحْرَ لِتَجْرِىَ ٱلْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِۦ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 12

(12) Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.

(12) 

Allah Swt. menyebutkan tentang nikmat-nikmat-Nya yang telah Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya melalui apa yang telah Dia tundukkan bagi mereka, yaitu laut.

لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ

supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya. (Al-Jatsiyah:12)

Sesungguhnya yang menjadikan demikian adalah Allah; Dialah yang memerintahkan kepada laut untuk membawa kapal-kapal dapat berlayar padanya.

وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ

dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya. (Al-Jatsiyah:12)

Yakni melalui berdagang dan mata pencaharian lainnyar

وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (Al-Jatsiyah:12)

Yaitu karena memperoleh berbagai macam keperluan yang didatangkan dari berbagai negeri yang jauh kepada kalian. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:



وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًۭا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ 13

(13) Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

(13) 

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ

Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Al-Jatsiyah:13)

Yakni berupa bintang-bintang, gunung-gunung, lautan, sungai-sungai, dan semua dapat kalian manfaatkan. Semuanya itu adalah karunia Allah, kebaikan dan anugerah-Nya. karena itulah disebutkan dalam firman-Nya:

جَمِيعًا مِنْهُ

semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (Al-Jatsiyah:13)

Yaitu dari sisi-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya dalam hal tersebut. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya). Dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. (An-Nahl:5 3)

Ibnu Jarir telah meriwayatkan melalui jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. (Al-Jatsiyah:13) Yakni segala sesuatu adalah dari karunia Allah Swt. Istilah ini merupakan salah satu dari asma-asma Allah, yaitu Jam'i'an Minhu, tiada seorang pun yang menyaingi-Nya dalam hal ini, dan hal ini memang telah diyakini.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritkan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Khalaf Al-Asqalani, telah menceritakan kepada kami Al-Faryabi, dari Sufyan, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Abu Arakah yang menceritakan bahwa pernah seorang lelaki bertanya kepada Abdullah ibnu Umar r.a, Dari apakah Allah menciptakan makhluk? Ibnu Umar menjawab, Dari cahaya, api, kegelapan, dan tanah. Ibnu Umar mengatakan, Datanglah kamu kepada Ibnu Abbas r.a. dan tanyakanlah kepadanya hal ini. Lalu lelaki itu mendatanginya dan menanyakan kepadanya hal yang semisal, maka Ibnu Abbas menjawab, Kembalilah kepada Ibnu Umar, dan tanyakanlah kepadanya mengapa Allah menciptakan semuanya itu? maka lelaki itu kembali kepada Ibnu Umar dan menanyakannya kepadanya. Lalu Ibnu Umar membaca firman-Nya: Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (Al-Jatsiyah:13)

Atsar ini gharib dan mengandung hal ini yang diingkari.

إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Jatsiyah:13)